Batu, Suara Gong
Batu Wisata Resource (BWR) tahun ini tidak diberikan modal karena masih memiliki masalah yang belum juga terselesaikan. Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) tersebut sebelumnya diberikan modal Rp 11 miliar. Namun sejumlah Rp 3 miliar dipinjamkan oleh BWR ke pihak ketiga dengan menggunakan dana penyertaan modal belum juga dikembalikan.
Ketua DPC PKB Kota Batu Nurochman menegaskan dengan adanya piutang Rp 3 miliar yang dipinjamkan oleh BWR ke pihak ketiga dan sampai saat ini belum terbayar itulah yang membuat perusahaan plat merah ini tidak mendapatkan penyertaan modal. “Tak hanya itu saja, bahkan DPRD juga belum mendapatkan laporan pertanggung jawaban sama sekali,” katanya.
Oleh sebab itu pihak legislatif meminta agar BWR segera menyelesaikan piutang Rp 3 miliar yang belum dikembalikan oleh pihak ketiga tersebut, terlebih uang yang dipinjamkan seharunya dikelola dengan baik dan mendapatkan keuntungan.
Karena, apabila permasalahan tersebut tidak segera diselesaikan, maka BUMD tersebut akan dinilai tidak baik di mata masyarakat. Ia juga menginginkan agar Pj Walikota Batu Aries Agung Paewai mau menyikapi permasalahan tersebut.
Dari data yang dihimpun, selama BWR berdiri diketahui telah mendapat kucuran dana penyertaan modal senilai Rp 11 miliar dan dalam perjalanannya tidak mendapatkan keuntungan sama sekali. Selain itu, sisa uang yang tersimpan di kas BWR di tahun 2021 hanya tinggal Rp 170 juta. Hal itu diketahui saat Komisi B DPRD Kota Batu mendapat laporan pertanggung jawaban BWR.
Anggota Komisi B, Syaifudin menerangkan laporan pertanggung jawaban tidak pernah disampaikan secara detail kepada dewan yang turut menyetujui kucuran penyertaan modal. Bahkan hal terus berlanjut sampai dengan dipilihnya Direktur yang baru melalui fit and proper test karena Direktur terpilih mengundurkan diri karena beberapa alasan.
“Kami tidak dilibatkan saat pemilihan Direktur baru melalui fit and proper test, harusnya mereka melibatkan pihak legislatif karena yang menggedok anggaran penyertaan modal adalah DPRD,” tuturnya.
Pria yang merupakan politisi PKS menguraikan terkait kepengurusan sebelumnya yang menjadi pertanyaan adalah piutang sekitar Rp 3 miliar mengalirnya kemana saja juga tidak diketahui oleh banyak pihak dan mendorong pengurus untuk segera memberikan laporan secara detail.
Direktur PT BWR sendiri sebelumnya dijabat Bagyo Prasasti Prasetyo selama periode 2016-2021 dan setelah jabaran berakhir dilakukan seleksi pemilihan direksi BWR yang baru serta menunjuk Mohammad Reza Januar sebagai Dirut PT. BWR Kota Batu periode 2021-2026, namun baru tujuh bulan menjabat Mohammad Reza Januar mundur.
“Terakhir kami panggil ya di tahun 2021. Kemudian tidak ada kabar atau klarifikasi lagi. Oleh karena itu bulan depan akan kami panggil kembali untuk meminta klarifikasi. Baik terkait laporan pertanggung jawaban, piutang 3 miliar hingga badan usaha seperti bengkel hingga toko sembako apakah masih beroperasi,” tandasnya. (mf/man)