Malang, Suara Gong
Komando dan Pengendalian (Kodal) Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) TNI yang semula ada di Divisi Infanteri 1/Kostrad kini beralih ke Divisi Infanteri 2/Kostrad. Upacara alih Kodal PPRC TNI tersebut dipimpin langsung oleh Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono, S.E., M.M di Lanud Abdulrachman Saleh, Malang, Senin (6/2/2023).Di kesempatan tersebut, Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono, S.E., M.M. melakukan inspeksi pasukan alih Kodal PPRC TNI yang diselenggarakan setiap dua tahun sekali ini ditandai dengan penyerahan Bendera PPRC TNI.
Disertai dengan penyerahan bendera PPRC TNI, dari Panglima Divisi Infanteri 1 Kostrad Mayor Jenderal TNI Bobby Rinal Makmun kepada Panglima Divisi Infanteri 2 Kostrad Mayor Jenderal TNI Syafrial, PSC., M.Tr.(Han). Dalam upacara itu diikuti oleh ribuan prajurit TNI dari tiga matra, yakni Satuan Tugas Laut (Satgasla), Satuan Tugas Udara (Satgasud), dan beberapa unsur pendukung lainnya seperti bantuan tempur dan bantuan administrasi dengan diwarnai yel-yel dari kesatuan Matra masing-masing TNI.
Selain itu, sejumlah alutsista (alat utama sistem pertahanan) yang dimiliki oleh tiga matra turut dikerahkan, untuk dipamerkan ke Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono, S.E., M.M. Dalam amanatnya, Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono, S.E., M.M. menyampaikan bahwa tuntutan dan tantangan tugas TNI ke depan tidak semakin ringan, dinamika perubahan lingkungan strategis yang sedemikian cepat menghadirkan ancaman nyata yang bersifat asimetris, proxy dan hibrida, serta sedemikian sulit diprediksi yang dapat mengancam stabilitas keamanan dan integritas NKRI.
“PPRC ini merupakan aksi yang cepat, dikasih waktu selama 7 hari ya, PPRC ini bertugas untuk melaksanakan tindakan reaksi cepat terhadap berbagai ancaman nyata yang terjadi, dalam rangka menangkal, menindak awal dan menghancurkan kekuatan musuh yang mengancam NKRI,” ucapnya.Menurutnya, TNI selaku alat negara dan komponen utama pertahanan negara, serta sebagai garda terdepan dan benteng terakhir bangsa dituntut mampu mempersiapkan diri sebaik-baiknya, dengan mobilitas tinggi guna menghadapi berbagai bentuk ancaman kontemporer yang semakin mengemuka dan mengancam kedaulatan, keutuhan wilayah serta keselamatan bangsa.”Jadi sebelum diturunkan untuk operasi yang lebih besar tentunya PPRC yang diisi dengan pasukan terlatih telah disiapkan selama 24 jam, dan bisa mengatasi permasalahan selain perang, nantinya mereka akan bertugas dan operasional sampai 2025,” tegasnya. (sur/man).