SUARAGONG.COM – Krisis pangan global semakin mengkhawatirkan, memicu kebijakan proteksi di berbagai negara. Saat ini, setidaknya 16 negara telah memberlakukan 22 larangan ekspor pangan dan 8 negara lainnya menerapkan pembatasan untuk menjaga pasokan domestik. Dampak perubahan iklim yang ekstrem, ketergantungan impor, dan gangguan rantai pasok global. Selain itu akibat krisis geopolitik turut memengaruhi stabilitas harga pangan dunia.
Krisis Pangan Dunia: Dampak Perubahan Iklim
Menurut laporan terbaru Food Security Update dari Bank Dunia pada September 2024, ketidakstabilan pasokan pangan makin parah. Negara-negara yang menerapkan larangan ekspor pangan di antaranya adalah India, Ukraina, dan Argentina. Kebijakan ini menimbulkan tekanan bagi negara-negara yang sangat bergantung pada impor pangan. Indonesia misalnya, dengan ketergantungan pada bahan baku impor seperti pupuk, juga merasakan dampaknya.
Pada tahun 2023, nilai impor bahan baku pupuk Indonesia naik 7,4% menjadi Rp30,2 triliun. Kenaikan harga yang tinggi pada 2021-2022 telah mendorong Indonesia untuk mencari alternatif. Saat ini, upaya dalam negeri semakin ditekankan, termasuk dari sektor agro input.
PT Delta Giri Wacana (DGW Group) Perkuat Produksi untuk Kurangi Ketergantungan Impor
PT Delta Giri Wacana (DGW Group), perusahaan agro input nasional, merespons krisis ini dengan membangun pabrik karbamasi berkapasitas 3.300 ton per tahun untuk tiga tahun pertama dan ditargetkan mencapai 7.000 ton per tahun. Pabrik ini akan mengurangi ketergantungan pada bahan baku impor dan meningkatkan penggunaan bahan baku lokal.
DGW Group berkomitmen untuk meningkatkan bauran bahan baku non-impor, sekaligus memperkuat kapabilitas dan kapasitas produksi agar lebih adaptif terhadap ketidakpastian global. Dengan memperkuat produksi dalam negeri, DGW Group diharapkan dapat mendukung ketahanan pangan Indonesia di tengah krisis pangan global.
Langkah ini menjadi contoh bagaimana sektor swasta di Indonesia menanggapi isu global dengan inisiatif lokal, yang tak hanya memberikan solusi bagi industri, tetapi juga berkontribusi pada stabilitas pasokan pangan nasional.
“Hal ini tidak hanya memungkinkan DGW Group untuk memenuhi kebutuhan produksi internalnya bahkan juga untuk memenuhi kebutuhan pasar pestisida domestik serta membuka kesempatan untuk ekspor” ungkap Direktur Utama DGW Group David Yaory.(Aye/Sg).