Batu, Suara Gong. Sebelumnya TPA Tlekung Kota Batu dinilai layak menjadi proyek percontohan se-Indonesia. Karena mampu mengurangi volume sampah yang turut membantu menurunkan emisi gas rumah kaca. Pernyataan itu dilontarkan Dirjen Pengelolaan Sampah Limbah B3 (PSLB3) KLHK, Rosa Vivien Ratnawati saat meresmikan Taman Edukasi Bebas Sampah di TPA Tlekung Kota Batu pada akhir November 2022.
TPA Tlekung yang pernah menerima sanjungan pemerintah pusat, kini mengalami nasib tragis. Kegeraman warga memuncak hingga akhirnya memutuskan akan menutup TPA Tlekung pada 30 Agustus nanti. Tindakan itu ditempuh sebagai bentuk protes atas buruknya penanganan sampah yang hanya ditimbun tanpa ada proses pengolahan.
Baca Juga : Gaes! Jembatan Tunggulmas Salah Satu Solusi Urai Kemacetan Oleh Sutiaji
Kepala Desa Tlekung Mardi membenarkan rencana warga akan menutup TPA Tlekung 30 agustus mendatang.”Penutupan TPA Tlekung merupakan tuntutan yang disuarakan warga yang terusik bau lantaran buruknya pengelolaan sampah. DLH berkali-kali menjanjikan penyelesaian itu tapi tidak ada realisasi sampai saat ini,” ujarnya.
DLH Kota Batu kalang kabut menyikapi protes warga yang akan menutup TPA Tlekung. Di tengah himpitan itu, mau tidak mau pengelolaan sampah diserahkan ke TPS3R yang ada di masing-masing desa/kelurahan. Proses itu tentunya disertai pula program pilah sampah dari hulu timbulan sampah. Selama ini program pilah sampah hanya sekedar wacana. Implementasi program itu baru dijalankan karena situasi mendesak.
“Karena kondisi TPA Tlekung melebihi muatan, maka Pemkot Batu bersama pemdes/kelurahan berkomitmen menangani sampah secara mandiri. Sehingga ada pembagian tugas mengelola sampah,” terang Kepala DLH Kota Batu, Aries Setyawan usai menggelar pertemuan dengan Asosiasi Petinggi Desa dan Kelurahan (APEL) Kota Batu membahas strategi penanganan sampah mandiri di tingkat desa/kelurahan.
Aries menjelaskan skema pembagian tugas pengelolaan sampah. DLH Kota Batu menangani sampah dari fasilitas publik seperti pasar maupun tempat-tempat umum. Peran desa/kelurahan mengelola sampah yang timbul dari wilayahnya masing-masing melalui TPS3R. Komitmen itu juga membutuhkan keterlibatan multi sektor dalam menangani sampah yang menjadi tanggung jawab bersama.
Di sisi lain, fungsi TPS3R masih berjalan kurang optimal. Dari 15 unit TPS3R, hanya 5 TPS3R yang beroperasi. Sebagian besar TPS3R yang belum beroperasi lantaran Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batu tidak memberikan dukungan penuh dalam pengadaan sarpras.
“DLH menyiapkan tim pendampingan di tiap kecamatan untuk diterjunkan ke desa/kelurahan membantu tata kelola sampah di TPS3R. Beberapa desa/kelurahan sudah menjalankan fungsi TPS3R,” ujar dia.
Penguatan fungsi TPS3R ini juga untuk mengantisipasi tindakan masyarakat membuang sampah di sembarang tempat. Imbas ditutupnya TPA Tlekung pada 30 Agustus nanti. Agar sampah tak berserakan di sudut-sudut kota, pihaknya meminta pemdes/kelurahan melakukan pengawasan kepada masyarakat. Serta menekankan proses pemilahan sampah berdasarkan jenisnya.
“Kesiapan antisipasi ini sangat diperlukan sekali. Bukan hanya ditanggung pemdes/kelurahan, namun pemda juga harus siap antisipiasi. Agar sampah tidak tercecer di wilayah yang bukan tempatnya,” tandas Aries.
Wakil Ketua APEL Kota Batu, Andi Faisal Hasan menuturkan, bagaimanapun timbulan sampah akan terus menjadi persoalan yang tak pernah reda. Apalagi timbulan sampah paling besar disumbangkan dari desa/kelurahan. Dibandingkan sampah yang dihasilkan dari tempat-tempat umum ataupun sektor usaha.
“Sehingga penguatan fungsi TPS3R akan sangat membantu mengatasi sampah. Siap tidak siap, pemdes menyiapkan diri mengelola sampah mandiri. Tinggal bagaimana komitmen pemkot menangani sampah yang menjadi tanggung jawabnya,” ujar dia.
Pastinya, kata Faisal, penutupan TPA Tlekung membawa konsekuensi yang harus ditanggung. Pemdes/kelurahan dituntut untuk siap dengan segala kemungkinan mengelola sampah secara mandiri di TPS3R. Sekalipun pemanfaatan fungsi TPS3R belum berjalan optimal.
“Mau tidak mau, siap tidak siap, harus siap. Karena itu sebuah komitmen bersama untuk menyelesaikan masalah sampah” pungkasnya. ( mf/man)