Malang, Suara Gong. Hewan kecil satu ini bernama kalajengking. Agresif dan berbahaya, memiliki dua capit, sengatannya beracun ada pada bagian ekor.
Dalam catatan ilmu biologi, kecepatan kalajengking saat mode menyerang hingga 130 sentimeter per detik. Dia juga lebih berbahaya saat malam hari karena bisa berkamuflase.
Kemampuan kamuflase ini karena warna tubuhnya yang hitam. Selain itu kalajengking juga memiliki kemampuan bersinar dalam gelap. Sebab bulu berwarna perak yang menutupi seluruh badannya membuat hewan ini bisa merefleksikan cahaya.
Kalajengking, kemungkinan merupakan hewan darat tertua yang masih hidup hingga saat ini. Tercatat, fosil kalajengking purba termasuk di antara hewan laut pertama yang menjelajah ke daratan kering. Perkiraan sekitar 420 juta tahun yang lalu.
Jauh jika dibandingkan dengan dinosaurus, yang berevolusi sekitar 240 juta tahun yang lalu. Sedangkan manusia modern, baru berusia sekitar 200.000 tahun. Yang berarti, kita kira-kira 2.100 kali lebih muda dari kalajengking.
Beberapa orang salah kaprah, karena kalajengking, bukan termasuk serangga. Kalajengking, adalah arakhnida, yaitu hewan berkaki delapan, seperti laba-laba dan kutu. Beberapa perbedaan terdapat pada jumlah kaki mereka.
Pada serangga memiliki enam kaki, sedangkan arakhnida memiliki delapan kaki ditambah dua pasang pelengkap yang disebut chelicerae. Chelicerae sering berbentuk mulut, dan pada kalajengking, pedipalpus telah berevolusi menjadi penjepit.
Habitatnya juga berbeda. Yaitu hidup dalam laut seperti kepiting, tapal kuda, dan laba-laba laut. Sebelum kawin, kalajengking, jantan dan betina melakukan ritual ‘pacaran’ yang menyerupai tarian. Aktivitas ini dikenal sebagai promenade deux, yang dalam bahasa Prancis, adalah berjalan untuk berdua.
Walaupun kecil kalajengking, cukup berbahaya, karena akan menyerang bukan hanya saat merasa terancam namun karena juga merespon getaran tertentu. Seperti gerakan manusia atau suara. Serangan kalajengking, dapat menyebabkan memar dan gatal karena cairan racun yang terkandung dalam sengatan.
Taraf paling berbahaya pada sengatan kalajengking dapat menyebabkan disfungsi otot dan rangka, masalah saraf kranial, gagal organ, hipertemia, hingga edema paru. Untuk perawatannya, dibutuhkan antivenum dengan dosis tertentu dan perawatan intensif. Antivenom, paling efektif jika diberikan sebelum gejala berkembang terlalu jauh. (ind/eko)