Batu, Suara Gong
Secara simbolis, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kota Batu menyerahkan bantuan berbagai macam alat mesin pertanian (Alsintan) kepada 48 petani dari sembilan kelompok tani (Poktan) yang ada di Kota Batu, Selasa (30/05/2023).
Alsintan yang diserahkan itu, diantaranya seperti 21 unti mesin potong rumput, tiga unit cultivator, 389 unit sparyer, satu unit Appo, chooper, mixer pakan ternak dan satu unit sprayer duduk. Kepala DPKP Kota Batu, Heru Yulianto menyatakan, Alsintan itu digelontorkan sesuai kebutuhan petani Kota Batu. Guna menunjang dan meningkatkan hasil pertanian.
“Tidak mungkin hasil pertanian akan meningkat jika tidak ada sarana prasarananya. Karena itu, kami berikan bantuan tersebut untuk mendongkrak hasil pertanian mereka,” ujar Heru. Dia mengungkapkan, untuk merealisasikan pemberian Alsintan tersebut.
Pihaknya menganggarkan sekitar Rp 2 miliar dari APBD Kota Batu. Dia juga mengungkapkan, di Kota Batu terdapat 247 kelompok tani. Sedangkan anggaran yang dimilikinya cukup kecil. Sehingga untuk pemberian bantuan, pihaknya mengutamakan skala prioritas. “Dalam pemberian bantuan ini, kami tidak tebang pilih.
Pemberian bantuan ini berdasarkan usulan dari bawah ke atas. Artinya, teman-teman petani mengusulkan lewat proposal, mengetahui PPL dan Kepala Desa. Setelah proposal itu diusulkan, kami langsung lakukan pengecekan di lapangan.
Mana yang skala prioritas itu yang kami dahulukan,” ujarnya. Usai diserahkan, para petani bisa langsung memanfaatkan bantuan Alsintan itu. Dengan harapan hasil pertanian Kota Batu bisa lebih meningkat dari sebelumnya. Lebih lanjut, Heru menyampaikan, jika keberadaan poktan dan gabungan kelompok tani (Gapoktan), merupakan ujung tombak pembangunan pertanian. Karena itu, perlu adanya pembinaan dan peningkatan kapasitas bagi mereka.
Dengan bantuan ini semoga bisa bermanfaat,” katanya.Selain memberikan bantuan Alsintan, pihaknya juga akan terus melakukan pendampingan, guna mencari jalan keluar atau solusi kendala-kendala yang sering dialami oleh para petani. Hal tersebut sebagai bentuk sinergitas bersama agar bisa mendapatkan hasil panen yang baik dan berkualitas.”Panen yang baik dan berkualitas pastinya bisa mewujudkan ketahanan pangan.
Pesan saya petani harus bisa memaksimalkan alsintan dengan sebaik-baiknya,” katanya.Sementara itu, Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai mengatakan, jika pemerintah melalui DPKP harus melindungi petani. Apalagi petani merupakan pahlawan, karena tanpa pertanian bangsa dan negara ini tidak bisa apa-apa.
“Pesan saya kepada semua jajaran dinas pertanian, khususnya kepala dinas, kabid dan kasi sering-sering turun ke lapangan untuk mengetahui kendala apa yang dialami. Tidak hanya petugas lapangan saja yang turun,” ujarnyaAries menegaskan, kecuali sekretaris.
Sebenarnya tugas dari pegawai DPKP tidak di kantor. Namun harus di lapangan bersentuhan langsung dengan para petani. “Jika Pak Kadis, Kabid dan Kasi tidak ada di lapangan silahkan lapor ke saya.
Nanti akan saya ganti dengan yang lain,” tuturnya. Ketika para pegawai turun ke lapangan. Jika ada permasalahan, para petani bisa langsung menyampaikan. Sehingga bisa segera dicarikan solusi bersama untuk mengatasi permasalahan tersebut.
“Karena itu, para pegawai perlu turun ke lapangan. Jalin komunikasi dengan petani. Tapi jika terus berjauhan antara pegawai dan petani, akan sulit untuk menyelesaikan masalah,” tutupnya. (mf/man)