Malang, suara gong
Berbicara tentang penguatan pada aspek ketahanan pangan, tentunya juga tidak terlepas dari optimalisasi terhadap sektor peternakan dan perikanan.Hal itu dilakukan untuk mendukung peningkatan konsumsi protein hewani,Saat ini,Pemerintah Kabupaten Malang telah memiliki dua kategori produk unggulan yakni ikan air tawar dan ikan tangkap laut.Pada komoditas air tawar, total produksi budidaya di Kabupaten Malang mencapai 10.397,04 ton. Dengan rincian, produksi ikan didominasi oleh jenis ikan lele dan nila dengan kapasitas produksi pada tahun 2022 yakni sebesar 5.758,46 ton untuk ikan lele dan 4.598,98 ton untuk komoditas nila.
“Program ini telah dilaksanakan di Desa Pandanajeng, Kecamatan Tumpang dan Desa Bangelan, Kecamatan Wonosari yang dalam pelaksanaannya pengembangan kawasan ini didukung sepenuhnya oleh BUMDes setempat,” terang Bupati Malang HM.Sanusi Senin(13/2/2023).Tambah HM.Sanusi,pada komoditas lele, Pemkab Malang juga mengembangkan Kawasan Budidaya melalui sistem Kolam Lele Keluarga (KOLEGA). Sasarannya pun beragam, seperti Kolega Untuk Penurunan Kemiskinan (KOLEGA MAS KUMIS) yang bertujuan untuk menurunkan angka kemiskinan bagi kelompok anti poverty program (APP). Selain itu juga Kolega untuk Pencegahan Stunting (KOLEGA HUNTING) yang menyasar desa lokus stunting di Kabupaten Malang.
“Selain bertujuan untuk meningkatkan produksi ikan lele, program ini juga diharapkan dapat meningkatkan pemenuhan gizi keluarga dan pendapatan keluarga dalam rangka ketahanan pangan protein keluarga,” tambahnya. Sementara, pada komoditas ikan laut, masih didominasi oleh ikan tuna dengan kapasitas mencapai 8.544,53 ton dan ikan selain tuna mencapai 8.493,86 ton. Dengan demikian, total produksi ikan tangkap laut di Kabupaten Malang sepanjang tahun 2022 mencapai 17.038,38 ton.Sebagai upaya peningkatan kualitas hidup nelayan di pesisir Malang Selatan, juga telah dikembangkan program Kampung Nelayan Maju (KALAJU) yang difokuskan pada Desa Tambakrejo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan. Dengan menyasar komoditas unggulan ikan tuna, program tersebut bertujuan untuk meningkatkan kualitas lingkungan dan kesejahteraan nelayan melalui beberapa bantuan materi seperti perahu, alat tangkap, mesin kapal, juga coolbox.
Program ini diharapkan dapat mendukung 5.430 rumah tangga perikanan (RTP) dengan fasilitas pendukung sebanyak 2.832 unit perahu nelayan, 1 Tempat pelelangan Ikan (TPI), 1 unit Cold Storage, dan 1 unit pasar ikan. “Sepanjang tahun 2022 lalu, total retribusi Tempat Pelelangan Ikan di wilayah kita mencapai Rp 4,9 Miliar. Hasil produksi nelayan kita juga telah memasok beberapa pusat pengolahan ikan seperti di Bali, Surabaya, dan Jakarta dengan tujuan ekspor ke luar negeri,”pungkasnya. ( sur/man)