Malang, Memo X
Perubahan signifikan dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang mempermudah pembacaan angka inflasi. Saat ini data inflasi dibuat year on year (yoy) yang sebelumnya month to month (mtm).
Cara ini dilakukan untuk meningkatkan pemahaman terkait inflasi bagi wartawan maupun masyarakat pengguna data secara umum. Apalagi angka inflasi akan berdampak pada pentingnya pembangunan sosial ekonomi di Indonesia.
“Tujuan untuk memberikan pemahaman yang tepat dalam memaknai angka inflasi. Menekankan pada angka inflasi month to month, sedangkan dalam dua bulan terakhir penyajian angka inflasi menekankan pada angka year on year. Dimana angka inflasi mengalami peningkatan yang tajam akibat adanya berbagai tekanan ekonomi global maupun nasional. Sebagai contoh inflasi November month to month Kota Malang sebesar 0,12 persen yang artinya bahwa telah terjadi kenaikan harga secara umum pada bulan November sebesar 0,12 persen dibandingkan bulan Oktober,” ungkap Ketua BPS Kota Malang, Erni Fatma Setyoharini
Angka inflasi yang disajikan setiap awal bulan dan terbagi atas angka inflasi month to month, year to date, dan year on year. Inflasi year to date yang bernilai 5,84 persen mengindikasikan telah terjadi kenaikan harga dari Bulan Januari hingga bulan November sebesar 5,84 persen. Inflasi year on year pada November sebesar 6,61 persen berarti dari November 2021 hingga November 2022 telah terjadi kenaikan harga barang secara umum sebesar 6,61 persen.
“Jadi semua negara berjuang mengendalikan inflasi dan sesuai arahan presiden penanganan inflasi juga harus dilakukan bersama sama antara pusat dan daerah. Kunci penanganan inflasi harus dilakukan serempak. Alasan kenapa BPS lebih yoy akan kelihatan inflasi pertahun seperti apa. Inflasi sendiri ukuran dinamika perkembangan harga terutama harga sekelompok barang dan jasa yang dikonsumsi masyarakat,” ungkap Dwi Handayani Prasetyowati, statistisi muda BPS Kota Malang
Narasumber yang memberikan paparan terkait inflasi pada antara lain Dwi Handayani dari BPS Kota Malang, Samsun Hadi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Wilayah Malang, dan Choirul Anam yang mewakili dari harian Bisnis Indonesia. Peserta workshop ini berjumlah 132 orang yang terdiri dari wartawan, pegiat media, perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), dan masyarakat pengguna data yang diselenggarakan di Hotel Mercure Kota Malang (wdy/man)
Comments 1