Sorong, Suara Gong
Pemerintah Provinsi Jatim dengan Provinsi Papua Barat Daya memiliki ikatan batin tersendiri bagi dua daerah. Kini dua pemerintah daerah itu sepakat mempererat kerja sama bidang perdangangan. Tercatat hanya dalam waktu 8 jam, muhibah dagang dari Provinsi Jatim mencatat transaksi sebesar Rp 246 miliar.
Tak sekedar urusan berdagang. Rupanya Gubernur Jatim perempuan pertama ini disanjung dan dielu-elukan oleh warga Sorong. Terutama di Kampung Maibo, Distrik Aimas, Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya (PBD).
Di Kampung Maibo Klalin, itulah nama Khofifah Indar Parawansa, sangat lekat di hati masyarakat. Kehadirannya bak Presiden. Masyarakat menyambutnya dengan beragam tarian daerah dengan musik khas Kampung Maibo.
Dilansir dari blok-a.com, seperti biasa, Khofifah, begitu datang langsung akrab dengan ibu-ibu dan anak-anak setempat. Dia keluar masuk rumah warga, blusukan ke dapur dan kamar mandi sudah biasa dilakukan.
Usai ngobrol, melihat-lihat, Khofifah bicara dengan meneteskan air mata. Sejarah itu diulang lagi kemarin, Kamis 26 Januari 2023. Kini, dia sudah tidak bicara soal rumah warga yang sudah mulai baik. Namun, bicara nasib masa depan pendidikan penduduk mayoritas Islam di Maibo ini.
Di sana ada sebuah SD namun, beberapa muridnya sudah ada yang menginjak kelas VI. Sebentar lagi akan lulus. Sementara sekolah SMP belum ada. Melihat itu Khofifah, sambil berkaca-kaca melontarkan kesanggupannya menjadi ibu asuh bagi anak-anak Kampung Maibo, tentu yang diizinkan orang tuanya sekolah di Jawa Timur.
“Saya dengan sukacita menjadi Ibu asuh dari anak yang ingin bersekolah di Jawa Timur, ini karena di kampung ini belum ada SMP,” ujar Khofifah. Yang saat ini ada siswa kelas VI, ketika ada orangtuanya memberikan izin berangkat ke Jatim, akan diberi tempat tumbuh kembang dan belajar yang bagus. Mulai dari pesantren hingga sekolah formal.
Masyarakat Kampung Maibo yang mayoritas memeluk agama Islam ini memang punya catatan sejarah tersendiri dengan Khofifah. Yakni semasa menjadi Menteri Sosial RI. Pada 2016, bersama Pemerintah Kabupaten Sorong Khofifah datang untuk meresmikan 50 rumah tinggal layak huni (Rutilahu).
Saat itu Khofifah prihatin banyak rumah warga tidak layak huni. Dan 2016, dia kesempatan datang meresmikan, kerjasama Mensos RI dan Pemkab Sorong. Pada 2017, ternyata Khofifah, kembali lagi ke Kampung Maibo ini. Dia ingin memastikan kelengkapan fasilitas umum yang ada di kampung ini.
Kini pada 2023, Khofifah jadi Gubernur Jawa Timur. Dia giliran memotret pendidikan anak-anak bangsa di sana. Dia pun menawarkan diri siap menjadi ibu asuh anak- anak lulusan SD di sana. Sementara itu, Pj Bupati Sorong Yan Piet Moso mengatakan Gubernur Khofifah merupakan tokoh yang dekat sekali dengan masyarakat Maibo.
“Jadi hari ini ibu hadir tidak hanya sebagai ibu gubernur tapi juga sebagai mama dan ibu untuk anak-anak di Kampung Maibo,” kata Yan Piet Moso. Eva, salah satu warga Maibo tidak membantah soal kedekatan masyarakat Maibo secara emosional dengan Khofifah.
Khofifah, kata Eva, merupakan pemimpin pertama kali yang datang langsung ke rumah mereka, masuk rumah, memeriksa rumah mereka sampai menangis. “Nah kemarin begitu ada kabar ibu Khofifah akan datang warga dengan semangat, tanpa disuruh langsung menyiapkan segalanya,” tutur Eva.
Melihat itu, pakar komunikasi Universitas Airlangga Suko Widodo menyebut Gubernur Khofifah adalah sosok pemimpin yang memikirkan masyarakat marjinal. Dia menilai pribadi Khofifah luar biasa. Dia juga pemimpin yang memiliki pemikiran yang berbeda dengan pemimpin lainnya.“Yang menarik Bu Khofifah adalah interaksinya, interaksinya ibu dengan publik,” ucap Suko Widodo. (*/red/man)