SUARAGONG.COM – Batik, bagi banyak orang Indonesia (termasuk saya), sudah jadi bagian dari kehidupan sejak kecil. Kalau dulu batik identik dengan acara formal seperti kondangan atau upacara, kini, berkat kreativitas anak-anak Gen Z, batik mengalami transformasi besar. Dari sekadar motif tradisional, sekarang batik muncul dalam berbagai gaya modern yang lebih santai, keren, dan bahkan sedikit “out of the box.” Saya nggak pernah membayangkan bisa melihat batik di jaket bomber atau sneakers, tapi di era Gen Z, semuanya mungkin!
Jujur saja, dulu saya pernah merasa batik itu kuno. Sebagai anak yang tumbuh di era digital, melihat batik sering kali membuat saya berpikir, “Ini baju untuk orang tua.” Tapi seiring waktu, saya sadar bahwa batik bisa banget dimodifikasi jadi sesuatu yang lebih sesuai dengan selera masa kini, terutama ketika melihat bagaimana teman-teman Gen Z mengubah cara kita memakai batik. Ada rasa bangga tersendiri melihat batik yang dulu terlihat ‘jadul’ bisa tampil modern dan kekinian.
Baca juga : 2 Oktober Sebagai Simbol Perayaan Hari Batik Nasional
Yang menarik, Gen Z bukan hanya mengubah gaya berbusana batik. Mereka juga pintar mengombinasikan batik dengan budaya populer lainnya. Saya pernah lihat seseorang memakai hoodie batik dengan celana cargo dan sneakers yang warnanya kontras banget—anehnya, kombinasi ini nggak terlihat aneh sama sekali! Itu malah bikin saya terinspirasi untuk mencoba sesuatu yang serupa. Siapa sangka, kain yang dulu terlihat klasik sekarang bisa dipadu padankan dengan fashion streetwear atau bahkan gaya kasual sehari-hari.
Tren ini juga makin meluas berkat banyaknya kolaborasi antara perajin batik tradisional dan desainer muda. Saya pernah mendengar cerita seorang desainer muda yang berhasil membawa batik ke ajang fashion show internasional. Mereka menggabungkan teknik batik tulis dengan desain modern, sehingga batik tak hanya dipakai di acara resmi, tetapi juga untuk aktivitas sehari-hari. Dengan pendekatan seperti ini, batik jadi lebih relevan bagi generasi muda, terutama Gen Z yang punya selera fashion yang sangat unik dan berani.
Modernisasi Batik Sebagai Bentuk Pelestarian
Di sinilah muncul pelajaran besar, yakni batik nggak hanya tentang menghormati tradisi, tetapi juga soal evolusi. Kita, sebagai generasi muda, bisa tetap menghargai budaya sambil membuatnya lebih sesuai dengan zaman. Dan menurut saya, itulah yang paling keren. Batik jadi simbol dari bagaimana kita bisa merangkul akar budaya, tapi juga terbuka untuk perubahan.
Tentu saja, perubahan ini nggak selalu mudah. Ada momen di mana saya melihat orang-orang lebih tua sedikit skeptis terhadap modifikasi batik yang terlalu modern. Mereka mungkin merasa khawatir bahwa nilai budaya dari batik akan hilang. Tapi, di sisi lain, bukankah menjaga agar batik tetap hidup lebih penting daripada memaksakan bentuk tradisionalnya? Saya merasa selama kita tetap menghormati esensi dari batik, kreativitas justru akan membawa batik ke level yang lebih tinggi.
Salah satu tantangan yang saya rasakan saat pertama kali mencoba memadukan batik dalam outfit sehari-hari adalah mencari kombinasi yang pas. Misalnya, saya pernah mencoba memakai celana batik untuk acara santai, tapi gagal total karena pemilihan warnanya nggak cocok dengan atasan saya. Itu bikin saya sadar bahwa modifikasi batik juga butuh selera dan keterampilan memadupadankan yang lebih cermat.
Dari pengalaman itu, saya belajar beberapa tips praktis. Pertama, jangan takut bereksperimen dengan batik di elemen fashion yang nggak biasa, seperti topi atau sepatu. Kedua, pilih motif batik yang lebih simpel dan warna yang netral kalau kamu mau tampilan lebih kasual. Misalnya, batik dengan warna hitam atau abu-abu cocok dipadukan dengan outfit sehari-hari. Ketiga, coba aksesori batik seperti tas atau ikat pinggang—ini cara mudah buat kamu yang mau mulai bereksperimen tanpa merasa ‘terlalu berani.’
Baca juga : Euforia Hari Batik Nasional
Pada akhirnya, yang membuat saya benar-benar jatuh cinta lagi sama batik adalah fleksibilitasnya. Batik bisa dipakai dalam berbagai suasana, dari yang kasual hingga formal, dari yang tradisional sampai yang modern. Bagi Gen Z, modifikasi batik adalah cara untuk menunjukkan identitas sekaligus merangkul budaya dalam bentuk yang lebih segar dan relevan. Jadi, buat kamu yang belum coba pakai batik dengan cara yang lebih modern, sekaranglah saatnya. Percayalah, batik nggak cuma untuk acara formal lagi!
Batik adalah kanvas tanpa batas, dan Gen Z, dengan kreativitasnya yang berani, menjadikan batik lebih hidup dari sebelumnya. (acs)