Muhammad Aschal Tegaskan: Masyarakat Madura Siap Sambut Investor
Share
SUARAGONG.COM – Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur Muhammad Nasih Aschal, atau akrab disapa Ra Nasih, menegaskan bahwa masyarakat Madura adalah warga negara yang taat aturan dan siap berpartisipasi dalam program pembangunan nasional. Menurut Ketua Fraksi Partai NasDem DPRD Jatim ini, anggapan bahwa masyarakat Madura tertutup terhadap investasi adalah pandangan keliru yang harus diluruskan.
Muhammad Aschal Tegaskan: Masyarakat Madura Terbuka Untuk Investor dan Siap Berinvestasi
Ia menilai, masyarakat Madura memiliki karakter kuat, religius, dan menjunjung tinggi nilai lokal. Namun tetap terbuka terhadap perubahan—asal dilakukan dengan pendekatan yang tepat.
“Untuk bisa mengimplementasikan program pemerintah di Madura, perlu pendekatan dan komunikasi yang intensif, terutama dengan para ulama dan tokoh masyarakat. Madura punya kearifan lokal yang khas, dan semua elemen masyarakat harus dilibatkan,” ujar Ra Nasih di Surabaya, Jumat (3/10).
Ra Nasih menyoroti bahwa selama puluhan tahun, pembangunan di Madura masih berjalan lambat dibandingkan wilayah lain di Jawa Timur. Padahal, potensi sumber daya alam di Madura sangat besar, termasuk produksi garam yang membuat pulau ini dikenal sebagai Pulau Garam.
“Dari dulu sampai sekarang, kondisi Madura tidak banyak berubah. Padahal, dengan potensi garam yang besar, seharusnya Madura bisa menjadi sentra garam beryodium nasional yang bermanfaat bagi kesehatan,” imbuhnya.
Baca Juga : Harisandi Savari Prihatin Masyarakat Madura Anggap Vaksin Haram
Tantangan Terbesar dari Madura : SDM
Namun, lanjutnya, tantangan terbesar Madura bukan hanya soal infrastruktur, tapi juga kualitas sumber daya manusia (SDM). Sebagian masyarakat masih bergantung pada sistem produksi tradisional dan belum memahami pentingnya inovasi serta kualitas produk.
“Banyak masyarakat di daerah pedalaman atau kepulauan masih hidup sederhana dan tradisional. Karena itu, perlu pendampingan agar mereka bisa menyesuaikan diri dengan kebutuhan zaman,” tutur cicit ulama besar Syaikhona Kholil Bangkalan tersebut.
Sebagai wakil rakyat, Ra Nasih mengaku terus berupaya hadir langsung di tengah masyarakat melalui kegiatan blusukan dan dialog langsung, untuk mendengar aspirasi dan memberikan solusi konkret.
Ia menegaskan, membuka keran investasi di Madura bukan perkara mudah, tapi bukan hal yang mustahil. Kuncinya adalah pendekatan berkelanjutan dan edukasi kepada masyarakat agar memahami manfaat investasi bagi kesejahteraan bersama.
“Kami akan terus mendorong pemerintah melakukan pendampingan dan membangun kepercayaan masyarakat terhadap investor. Madura siap menjadi daerah yang maju dan terbuka, di mana investor bisa mendirikan berbagai pabrik dan membuka lapangan kerja bagi masyarakat,” tegas Ra Nasih optimistis.
Dengan langkah konsisten antara pemerintah, tokoh masyarakat, dan dunia usaha, Ra Nasih yakin stigma negatif terhadap Madura akan berubah, menjadi pulau yang maju, modern, dan ramah investasi. (Wahyu/Aye)

