SUARAGONG.COM – Perkembangan Teknologi yang menjadi pacuan pemerintah indonesia saat ini, Salah satunya adalah Pemanfaatan artificial intelligence atau AI. Dan kini Pemerintah indonesia telah memiliki persiapan dan beberapa prioritas dalam Pengembangan AI ini. Hal ini guna mengoptimalkan pertumbuhan ekonomi nasional serta berbagai transformasi digital di berbagai bidang lainnya juga.
Lima Prioritas Pemerintah Dalam Pengembangan AI
Berdasarkan studi PricewaterhouseCoopers (PwC) tahun 2023, AI diproyeksikan dapat menyumbang hingga USD1 triliun terhadap PDB wilayah ASEAN pada 2030, di mana Indonesia berpotensi meraih hingga USD366 miliar atau setara Rp5,8 kuadriliun. Angka ini mampu mendorong pertumbuhan ekonomi hingga 18,8 persen, jauh melampaui target nasional sebesar 8 persen yang telah ditetapkan Presiden Prabowo Subianto.
Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid, menyebutkan lima prioritas pengembangan AI nasional: layanan kesehatan, reformasi birokrasi, pendidikan talenta, pengembangan kota pintar, dan keamanan pangan.
1. Layanan Kesehatan yang Lebih Inklusif
Kementerian Kesehatan telah memanfaatkan AI untuk meningkatkan akses dan akurasi layanan kesehatan. Salah satu inovasi unggulan adalah aplikasi SATUSEHAT Mobile yang mengadopsi model prediktif, pencegahan, partisipatif, dan personal (4P). Aplikasi ini memungkinkan masyarakat memantau kehamilan, memperoleh sertifikat digital imunisasi, hingga mengecek rekam medis dengan mudah.
“AI memungkinkan pendeteksian dini penyakit dan efisiensi manajemen rumah sakit, sehingga pelayanan kesehatan dapat diakses lebih luas dan berkualitas,” ujar Meutya di Jakarta (22/12/2024).
2. Reformasi Birokrasi Berbasis Digital
AI menjadi tulang punggung reformasi birokrasi di Indonesia. Dengan pengolahan data berbasis AI, pemerintah telah mengurangi waktu dan biaya operasional. Pada 2025, pemerintah berencana meluncurkan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) untuk mengintegrasikan layanan lintas kementerian dan daerah, menghapus tumpang tindih layanan digital yang selama ini terjadi.
“Kementerian Komdigi juga menggunakan AI untuk pengawasan konten negatif sebagai bagian dari reformasi layanan publik berbasis digital,” tambah Meutya.
3. Pendidikan Talenta Digital
Dalam upaya membangun talenta digital, AI digunakan untuk menyediakan metode pembelajaran daring yang fleksibel dan sesuai kebutuhan individu. Dengan platform ini, peserta pendidikan dapat belajar secara mandiri dan memperoleh pelatihan sesuai kebutuhan pasar kerja.
Baca Juga : Menkomdigi Resmikan AI Center Universitas Brawijaya: Dorong Transformasi Digital
4. Kota Pintar untuk Mobilitas Cerdas
Pengembangan smart city menjadi salah satu langkah strategis dalam pengelolaan kota berbasis AI. Menkomdigi menyebutkan, proyek ini melibatkan perguruan tinggi seperti ITB untuk menganalisis dan memberi peringkat pada kota-kota yang telah menerapkan layanan digital. AI juga digunakan untuk integrasi lalu lintas dan pengelolaan data, yang mempermudah mobilitas masyarakat perkotaan.
5. Keamanan Pangan dengan AI
AI menjadi solusi dalam mengoptimalkan produktivitas pertanian dan pengelolaan rantai pasok pangan. Dengan dukungan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Kementerian Pertanian, pemerintah daerah, dan kelompok tani, teknologi ini dimanfaatkan untuk prakiraan cuaca, proyeksi logistik, dan ketahanan pangan.
Sebagai bagian dari agenda prioritas Presiden Prabowo Subianto, AI akan difokuskan untuk mendukung program ketahanan gizi nasional.
Meutya Hafid menegaskan bahwa percepatan transformasi digital adalah langkah strategis untuk menjadikan Indonesia sebagai negara berpenghasilan tinggi pada 2034. Dengan AI sebagai pendorong utama, pemerintah berharap dapat mengatasi ketimpangan digital sekaligus mempercepat pertumbuhan ekonomi. (aye).
Baca Artikel Berita Lain dari Suaragong di Google News.