Batu, Suara Gong. Kota Batu yang dulu terkenal akan buah apelnya dan bahkan dijadikan sebagai salah satu ikon kini telah kehilangan kejayaan. Hal ini dibuktikan dengan apel yang beredar di kota destinasi wisata ini sudah vukan merupakan produk lokal.
Dwi Sasono salah satu pedagang apel mengaku kebanyakan buah apel yang dijual olehnya berasal dari luar dari luar kota. “Kalau mengandalkan produk lokal sudah sangat sulit. Jadi kami memilih untuk kulakan (membeli.red) dari Poncokusumo dan Pujon Kabupaten Malang, bahkan Nongkojajar kabupaten pasuruan,” katanya Selasa kemarin (30/5).
Apabila dikalkulasi, Dwi menegaskan setidaknya buah apel yang berasal dari Kota Batu setidaknya hanya 40 persen saja sedangkan sisanya dari luar daerah. Hal tersebut terjadi lantaran produksi dari Kota Batu sudah amat sangat menurun.
Daerah yang masih terlihat aktif pergerakanya dalam memproduksi apel saat ini hanya di Desa Tulungrejo dan Djunggo, apel Batu terasa kehilangan kejayaannya setelah petani dari Desa Bumiaji akhirnya memilih menanam buah lain. “Kalau untuk kualitas dan rasa menurutnya tidak terlalu berbeda. Untuk jenis apel anna dan manalagi ia masih lebih memilih dari Kota Batu sedangkan jenis rome beauty kam ambil dari daerah lain,” imbuhnya.
Dwi juga menjelaskan meskipun didominasi oleh apel dari luar Batu namun masyarakat masih beranggapan masih bermuara tetap di Pasar Apel Kota Batu. Hal itu dibuktikan dengan banyaknya pembeli yang datang dari berbagai kota, termasuk pengecer yang ada di ikut membeli disana.
Sementara itu, Kabid Perdagangan Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Batu Nurbianto Puji mengatakan jika Kota Batu masih jadi produsen apel yang terbaik di kawasan beriklim tropis. “Namun karena permintaan pasar melebihi dari angka produksi, maka pedagang di Batu juga mengambil produk dari daerah sekitar,” tuturnya.
Ironi tersebut dinilai wajar olehnya mengingat Kota Batu memang lebih memiliki reputasi dalam menghasilkan dan menjual apel terbaik. Sehingga Kota Batu masih bisa memanfaatkan penjualan produk unggulan daerah lain melalui reputasi kota destinasi wisata ini juga sudah dikenal dengan produk buah apelnya. (rul/man)