Malang, Suaragong – Polisi meringkus tiga pelaku penipuan penjualan tiket konser Coldplay. Diantaranya merupakan ibu dan anak bernama Narti Werdiningsih (47), dan Putri Amanda Sriana Ningsih Wibisono (19).Modus operandi dari para tersangka melakukan penipuan dengan membeli akun media sosial Twitter, yang sudah memiliki banyak pengikut. Akun itu digunakan untuk menawarkan penjualan tiket-tiket konser besar.
“Gunanya untuk mengiklankan ataupun menawarkan bahwasannya yang bersangkutan ini memiliki tiket khususnya untuk konser-konser artis yang datang dari luar negeri,” kata Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Budi Hermanto, kemarin. Akun Twitter itu digunakan untuk menjaring korbannya sehingga banyak yang berminat.
“Jadi banyak yang berminat karena yang bersangkutan ini terutama tiket-tiket yang diketahui banyak peminatnya yang kecenderungan untuk sold out itu tinggi, seperti kita tahu sampai kemarin tiket Coldplay itu sampai ada war, yang ramai di sosial media itu dimanfaatkan,” sambungnya.
Para korban yang tergiur dengan penawaran penjualan tiket Coldplay dari tersangka kemudian mengirim pesan melalui Direct Message untuk membeli. Selanjutnya, para korban diarahkan berkomunikasi via nomor WhatsApp. Menurut Budi Hermanto, ketiga pelaku terjerat tindak pidana penipuan melalui transaksi elektronik dan penadahan.
Kasus itu sendiri berawal dari penerimaan laporan dari salah satu korban di Bareskrim Polri pada Jumat (19/5/2023) lalu. Kemudian, Polresta Malang Kota menerima laporan korban pada Minggu (21/5/2023) meneruskan ke Polsek Blimbing dan dilakukan penyelidikan.
“Korban langsung berkomunikasi, mengirimkan laporan polisi, Kapolsek beserta tim berkoordinasi dengan penyidik yang ada di Bareskrim. Karena pada saat itu ditangani oleh Dittipidsiber (Direktorat Tindak Pidana Siber) Bareskrim,” kata Budi pada Senin (29/5/2023) lalu.
Terpisah, Kapolsek Blimbing, Kompol Danang Yudanto, mengatakan, saat proses penyelidikan diketahui bahwa terdapat salah satu tersangka ber-KTP Kota Malang, Jawa Timur. Kemudian, polisi mendatangi rumah tersangka tetapi tidak didapati orang yang dicari. Selanjutnya polisi menangkap ketiga tersangka pada Jumat (26/5/2023) di Kota Probolinggo, Jawa Timur.
Satu tersangka bernama Galan Yonanda Pramudya (22) yakni pacar dari tersangka lainnya. “Ternyata yang bersangkutan ini sudah lama meninggalkan Kota Malang dan tinggal di Kota Probolinggo, setelah dilakukan penyelidikan akhirnya kita bisa mendapati lokasi tersangka ini,” katanya.
Untuk diketahui, harga tiket yang ditawarkan para tersangka paling murah yakni Rp 2,5 juta dan termahal kisaran Rp 9 juta. Kemudian, korban melakukan transfer sejumlah uang sesuai nominal harga yang ditawarkan. Namun, tiket tidak diberikan dan setelahnya nomor telepon diblokir oleh tersangka.
“Setelah dilakukan transfer tidak ada kelanjutan, akhirnya korban menanyakan dan nomor biasanya di blok untuk tersangka, untuk menghilangkan jejaknya,” katanya.
Polisi menetapkan tersangka Putri Amanda Sriana Ningsih Wibisono (19) sebagai pelaku utama. Sedangkan Narti Werdiningsih (47) dan Galan Yonanda Pramudya (22) sebagai pelaku pertolongan jahat.
Ketiga pelaku terancam pasal 45 a ayat 1 Undang-Undang Nomor 19 tahun 2016 dan pasal 28 ayat 1 Undang-Undang Nomor 11 tahun 2008 tentang ITE dengan ancaman hukuman 6 tahun penjara dan denda maksimal Rp 1 miliar.Dijelaskan kapolsek, sudah 19 orang mengaku menjadi korban akun Twitter penjualan tiket konser dari para tersangka itu. Korbannya sebagian besar berasal dari wilayah Jakarta, Tangerang dan sekitarnya.
Baca juga : Pak Menteri Sandiaga Uno Mengaku Belum Dapat Tiket Coldplay
“Untuk total kerugian masih kita rekap, karena ini masih tetap berkembang,” katanya.
Dihadapan polisi, para tersangka mengaku telah melakukan tindak penipuan sekitar satu tahun.
“Jadi setiap ada konser entah itu band K-Pop ataupun artis-artis yang dari luar negeri yang kira-kira sold out atau peminatnya banyak, ya tersangka menawarkan tiket Coldplaytersebut di akun sosial medianya,” katanya.
“Juga bukan hanya dalam kaitannya dengan konser Coldplay, tapi juga konser-konser yang sebelumnya ini masih kita teruskan datakan,” tutup Kompol Danang. (kmp/mf/eko)