Jakarta, Suara Gong
Dua desa di Kabupaten Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, dilanda bencana longsor pada Senin (6/3/2023). Bangunan yang tertimbun longsor telah dilaporkan sebanyak 27 bangunan, yang terdiri dari 26 rumah dan satu surau, seperti diberitakan oleh BBC News Indonesia, Selasa (7/3/2023).Menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Natuna, Raja Darmika, jumlah korban meninggal dari 10 menjadi 15 orang.
Kelima jenazah tambahan tersebut ditemukan di Desa Genting dan Desa Pangkalan.“Penemuan ini di sekitar Desa Genting dan Desa Pangkalan, Kecamatan Serasan. Untuk data korban sedang dalam proses pendataan, karena terkendala dengan terputusnya jaringan komunikasi di Kecamatan Serasan,” kata Raja Darmika dikutip Kompas.com, Senin (6/3/2023).
Status tanggap darurat terkait tanah longsor di dua desa di Pulau Serasan telah ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten Nunukan, Provinsi Kepulauan Riau, Senin (7/3/2023). Status tanggap darurat tersebut berlaku selama tujuh hari. Dimulai pada 6 Maret 2023 dan berakhir pada 12 Maret 2023.Kepala Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Kepulauan Riau, Junainah, mengatakan bahwa proses evakuasi masih berlangsung.
Proses pencarian dan pertolongan terhambat karena kondisi cuaca, sulitnya akses, serta jaringan telekomunikasi yang terputus. Hal tersebut juga disampaikan oleh Junainah, melansir dari BBC News Indonesia.”Sekarang masih evakuasi. Semua unsur mulai dari BPBD, Basarnas, TNI, Polri dan relawan masih proses evakuasi. Jaringan terputus hingga laporan terbaru,” ujar Junainah. (yun/man)