SUARAGONG.COM – Kanwil Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Jawa Timur I terus berupaya memperkuat penerimaan pajak. Di tengah berbagai tantangan yang dihadapi oleh perekonomian global. Hingga Agustus 2024, total penerimaan dari kegiatan Pengujian Kepatuhan Material (PKM). Yangmana mencakup pengawasan, pemeriksaan, penegakan hukum, penagihan, dan edukasi—telah mencapai angka signifikan, yakni Rp 4,32 triliun.
Sigit Danang Joyo, Kepala Kanwil DJP Jawa Timur I dan juga Kepala Perwakilan Kementerian Keuangan Provinsi Jawa Timur, mengungkapkan. Bahwasannya kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di wilayah ini menunjukkan perkembangan yang positif. Hal ini dikonfirmasi olehnya pada Jum’at (27/9/2024). Dar data yang diuraikan Sigit merincikan bahwa pendapatan negara di Jawa Timur hingga Agustus 2024 mencapai Rp 168,28 triliun. Dimana setara dengan 58,52% dari target. Pertumbuhan ini tercatat sebesar 5,48% year-on-year (yoy), dengan penerimaan perpajakan sebesar Rp 162,94 triliun dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp 5,34 triliun.
Selain pendapatan, belanja negara di wilayah ini juga menunjukkan kinerja yang menggembirakan, dengan realisasi mencapai Rp 87,87 triliun atau 65,23% dari target, tumbuh 12,04% yoy. Rincian lebih lanjut menunjukkan bahwa serapan belanja Kementerian/Lembaga (K/L) mencapai 57,94%, sementara Transfer ke Daerah (TKD) mencatatkan angka 70,15%. Dengan hasil tersebut, APBN Jawa Timur mencatat surplus sebesar Rp 80,40 triliun hingga akhir Agustus 2024. Hal ini menjadi sinyal positif bagi perekonomian regional.
Tantangan yang Dihadapi DJP: Ganggu Penerimaan Pajak
Meskipun pencapaian ini cukup memuaskan, DJP Jawa Timur I tetap menghadapi sejumlah tantangan di masa mendatang. Pertama, terdapat perlambatan di sektor komoditas. Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, serta ketidakpastian global akibat konflik geopolitik, dapat berdampak negatif terhadap sektor ini dan berpotensi menurunkan penerimaan pajak.
Kedua, kenaikan tarif cukai pada tahun 2024, terutama pada Industri Hasil Tembakau (IHT), diperkirakan akan mengurangi kontribusi pajak dari sektor tersebut. Meskipun demikian, penerimaan pajak di wilayah Jawa Timur, khususnya di Surabaya, tetap menunjukkan kinerja positif.
Langkah Strategis Menuju Peningkatan Penerimaan
Sigit Danang Joyo menekankan pentingnya kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan dalam mencapai target penerimaan pajak. “Kami berkomitmen untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dengan pencapaian target penerimaan pajak melalui langkah-langkah strategis yang tepat,” ujar Sigit.
DJP Jawa Timur I juga terus melakukan inovasi dan pengawasan yang intensif untuk memastikan keberhasilan upaya penerimaan pajak hingga akhir tahun. Dengan langkah-langkah tersebut, DJP Jawa Timur I optimis dapat meningkatkan kinerja penerimaan dan mendukung stabilitas ekonomi regional di tengah dinamika perekonomian global yang terus berubah. (Aye/Sg).