Malang, Suara Gong.
Siapa tak kenal bakso Malang. Kuliner cepat saji ini, memang mudah dijumpai di hampir semua daerah. Tapi tahukah kalian jika di Kota Malang, varian rasa dan model bakso ternyata banyak jenisnya.
Belakangan, wartawan suaragong.com kembali mendapati bakso dengan varian rasa dan model baru di Kota Malang. Masyarakat setempat menyebutnya, Bakso Bang Disko.
Buka di sekitar JL. Sudimoro, Bakso Bang Disko, hadir berbeda dari bakso biasanya. Ciri khas kuliner ini bentuk baksonya pipih atau gepeng. Campuran bumbu dan minyak bawang pada kuahnya, membuat rasa Bakso Bang Disko, semakin maknyus.
Usut-punya usut, bakso ini ternyata lahir dari tangan Amrizal Nuril Abdi. Salah satu peserta program televisi Master Chef Indonesia. Bakso gepeng, kata dia, menjadi pembeda dari bakso yang lain.
Amrizal mengklaim, bakso gepeng adalah yang pertama di Kota Malang, dan hanya dijual di tempatnya. Soal harga, tidak perlu khawatir. Per biji bakso gepeng full daging sapi, dibanderol Rp 4000,-. “Baru kami yang menjual bakso berbentuk gepeng. Insya Allah, ini yang pertama di Kota Malang,” katanya.
Baca Juga : Gaes !!! Indonesia Menjadi Salah Satu Tuan Rumah Piala Dunia Basket 2023
Meski demikian, Amrizal, tidak meninggalkan varian bakso pada umumnya. Seperti bakso urat, bakso halus, bakso kecil, masih bisa dijumpai di Bakso Bang Disko. Selain itu ada juga tahu bakso, bakso telur puyuh, bakso jamur, maupun tahu bakso pedas.
Untuk pelengkap bakso, ada gorengan isi ceker tanpa tulang, gorengan isi usus dan gorengan isi ayam. Varian gorengan ini dijual dengan harga Rp 3.000 saja per porsi. Bakso Bang Disko, buka setiap hari dari pukul 19.00 WIB sampai pukul 01.00 WIB.
Sekedar diketahui, sejarah panjang kuliner bakso Kota Malang, dimulai sekitar tahun 1939. Makanan ini pertama kali diperkenalkan oleh seorang imigran Tionghoa-Malaysia bernama Tjoen Moesliem.
Dia membuka warung bakso di daerah Alun-Alun Kota Malang, yang kemudian menjadi terkenal. Salah satu hal yang membedakan bakso Malang, dengan jenis bakso lainnya adalah teknik pembuatannya.
Bakso Malang, dibuat dengan cara dicampur menggunakan tangan sehingga daging dan bahan-bahan lainnya tercampur secara merata. Setelah itu, adonan bakso digiling dan dipukul-pukul hingga menghasilkan tekstur yang kenyal.
Bakso Malang, dengan cepat menjadi favorit masyarakat setempat dan kota-kota sekitar Malang. Rasanya yang gurih dan kenyal membuatnya populer di kalangan anak-anak maupun dewasa.
Dalam sekejap, warung bakso mulai menjamur di berbagai penjuru Kota Malang. Baik di jalanan maupun di pusat-pusat kuliner. Seiring dengan popularitasnya yang terus meningkat, bakso Malang, mengalami perkembangan dalam variasi rasanya. Hal ini memungkinkan penikmatnya untuk memilih sesuai preferensi dan kebutuhan masing-masing.
Beberapa pengusaha bakso Malang, telah merambah ke mancanegara. Mereka memperkenalkan kelezatan bakso Malang kepada dunia. Dari seorang imigran Tionghoa-Malaysia hingga menjadi makanan ikonik di Indonesia.
Bakso Malang, terus menarik perhatian dengan rasanya yang lezat dan teksturnya yang kenyal. Dengan variasi yang semakin beragam, dan ekspansinya ke berbagai kota, bakso Malang terus menjadi favorit dan menggoda lidah para pecinta kuliner. (riz/eko)