BATU, SUARAGONG.COM – Kota Batu sebagai wilayah dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi di Jawa Timur, namun masih memiliki penduduk dengan kategori kemiskinan ekstrem dan stunting. Melihat potensi yang dimiliki Kota Batu, terutama sebagai daerah pertanian, tentunya pasti ada sisi yang belum tersentuh oleh Pemerintah Daerah, terutama OPD Kota Batu, sehingga masih muncul permasalahan kemiskinan ektrem dan stunting.
Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai, menyampaikan saat memberikan sambutan pembukaan acara Capacity Building Tim Pengendalian Inflasi Daerah Kota Batu di Surabaya.”Tantangan besar bagi kita adalah, pertama kemiskinan ektrem. Kota Wisata Batu dengan pertumbuhan ekonomi yang sangat luar biasa, namun ternyata masih ada masyarakat yang mengalami kemiskinan ekstrem.
Kedua, permasalahan stunting, apa yang tidak bisa didapat dari Kota Batu, sayur buah semua ada. Kota Batu juga memiliki 24 wilayah, 19 desa dan 5 kelurahan, dan semua bisa dijangkau. Saya rasa pasti ada sisi yang belum digarap, sisi yang belum tersentuh oleh kita,” jelasnya dihadapan Pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kota Batu.
Aries mengajak kepada seluruh Kepala OPD untuk menghilangkan ego sektoral, jika ingin menyelesaikan permasalahan tersebut. Dengan kolaborasi dan melepaskan ego sektoral, maka penyelesaian permasalahan dapat dilaksanakan dengan lebih cepat. “Dengan saling berkolaborasi dan menghilangkan ego sektoral, maka kita akan dengan cepat mengatasi permasalahan kemiskinan ekstrem dan stunting,” tegas pria kelahiran Makasar ini.
Dalam acara yang juga dihadiri Sekretaris Daerah, Zadim Effisiensi, Aries Agung juga mengingatkan jika sesuai hasil rancangan awal Rencana Kerja Pemerintah Daerah 2024, ada 3 tujuan yang ingin dicapai Pemerintah dalam Pembangunan Daerah Tahun 2024 yaitu Inovasi, Daya Saing SDM dan Pertumbuhan Ekonomi.
Pertama dengan inovasi, maka dengan munculnya inovasi di setiap unit kerja, setidaknya ada solusi yang dicapai dalam permasalahan. Hal ini mengingat inovasi adalah salah satu tools penting untuk mengurai permasalahan di setiap unit kerja.
Kedua adalah daya saing SDM, dimana harus memperkuat basic pendidikan dasar dan wajib sekolah, serta meningkatan kompetensi SDM tenaga kerja produktif, untuk mengisi berbagai lapangan kerja yang membutuhkan SDM yang memiliki daya saing kompetitif. Begitu juga SDM ASN didalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, yang harus disusun bersama sehingga menghasilkan sistem yang baik.
Dan ketiga adalah pertumbuhan ekonomi. Ia bersyukur pertumbuhan ekonomi Kota Batu saat ini sangat baik di Jawa Timur. Namun ia berharap ini tidak membuat OPD terlena dan tetap bergerak melakukan perubahan-perubahan, karena masih banyak potensi perekonomian yang bisa melibatkan masyarakat sehingga pergerakan ekonomi bisa terus bergerak diberbagai sektor terutama disektor UMKM dan pertanian serta pariwisata.
Baca juga :
“Pertumbuhan ekonomi kita sudah sangat bagus. Ini terlihat mulai dari Kecamatan, Desa dan Kelurahan sudah bergerak sangat kreatif. Tinggal bagaimana nanti OPD memberikan sentuhan sehingga apa yang menjadi keinginan kita bahwa pembangunan dimulai dari desa dan kelurahan benar-benar terwujud,” ujarnya.
Diakhir sambutannya, Aries Agung mengajak kepada seluruh Pimpinan OPD untuk meningkatkan kolaborasi, kekompakan dan sinergitas, sehingga Kota Batu yang memiliki potensi luar biasa ini tetap terjaga dan ditingkatkan bersama-sama.
“Ini adalah momen langkah pertama bagi kita untuk melakukan perubahan drastis, melepaskan ego sektoral dan harus mencoba menyelesaikan permasalahan dengan berbagai metode dan kerjasama, sehingga semua bisa saling bersinergi,” pungkasnya. Kegiatan tersebut, juga akan menghadirkan Ary Ginanjar Agustian ESQ Team dalam Executive Leader Session “Personal Transformation Program.” ( mf/man)