SUARAGONG.COM – Pemerintah kota Batu meraih penghargaan Kota Bebas Frambusia dari Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Penghargaan pertama diawal tahun 2023 ini diberikan secara langsung oleh Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, dan diterima oleh Sekretaris Daerah Kota Batu, Drs. Zadim Effisiensi, didampingi Kepala Dinas Kesehatan, drg. Kartika Trisulandari di Krakatau Grand Ballroom, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, kemarin lusa.Penghargaan itu diberikan kepada daerah dinilai dari beberapa tahapan mulai tidak ditemukan kasus baru berdasarkan surveilan, rekomendasi provinsi hingga assessment time sertifikasi hingga tingkat pusat.
Pemerintah Kota Batu berhasil meraih penghargaan Kota bebas Frambusia yang diberikan oleh Kementerian Kesehatan RI karena dinilai menekan kemunculan penyakit infeksi pada kulit itu.
Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai, mengatakan, perhargaan ini menurutnya bisa diperoleh melalui peran Dinas Kesehatan, serta Puskesmas yang turun langsung ke masyarakat.
“Alhamdulillah, semua berkat upaya sungguh-sungguh Dinkes Kota Batu dan puskemas, termasuk dukungan dari Dinkes Provinsi Jawa Timur menuju masyarakat Kota Wisata Batu yang lebih sehat,” jelas Aries.
Menurutnya penghargaan ini juga atas keberhasilan kepemimpinan Wali Kota Batu 2017 – 2022, Dra Dewanti Rumpoko yang memberikan perhatian dan terjun langsung bersama OPD terkait.
Pj Wali Kota Batu juga berkomitmen untuk meneruskan keberhasilan ini dengan menjaga serta meningkatkan kolaborasi dan sinergi dengan berbagai pihak.
“Saya tentunya akan melanjutkan prestasi yang sangat baik agar terus dijaga dan ditingkatkan. Tentunya tidak bisa sendiri tapi dengan seluruh elemen termasuk masyarakat itu sendiri,” tambah Aries yang gemar berolahraga tenis lapangan ini.
Baca juga : Gubernur Khofifah Terima Lencana Hakaryo Guno Mamayu Bawono dari Pemkot Batu
Aries juga mengajak seluruh masyarakat di Kota Batu agar selalu hidup sehat dengan menjaga kebersihan lingkungan, serta perilaku hidup bersih dan sehat.
“Harus ditekankan dan diingatkan kepada semuanya, jangan sampai muncul kasus baru di kota yang kita cintai sebagai ikon wisata di Jawa Timur ini,” katanya.
Dalam kegiatan ini, seluruh bupati/walikota yang hadir juga membacakan komitmen penerima sertifikat frambusia untuk menggerakkan seluruh pemangku kepentingan melakukan kolaborasi, kerjasama dan tetap berkomitmen dalam mempertahankan pelaporan NOL kasus frambusia di kabupaten/kota yang merupakan wilayah kerja kami demi tercapainya Indonesia Bebas Frambusia paling lambat tahun 2024. ( mf/man)
Baca berita terupdate kami lainnya melalui google news