Malang, Suaragong – Gunung Api Semeru, yang terletak di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur, mengalami tiga kali erupsi pada Rabu pagi. Erupsi pertama terjadi pada pukul 08:04 WIB tanpa visual yang teramati, kemudian diikuti oleh erupsi kedua pada pukul 08:26 WIB dengan tinggi letusan abu vulkanik mencapai 600 meter di atas puncak. Erupsi ketiga terjadi pada pukul 08:53 WIB.
Menurut Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Liswanto, pada saat erupsi kedua, tinggi kolom letusan mencapai sekitar 600 meter di atas puncak atau 4.276 meter di atas permukaan laut (mdpl), dengan intensitas sedang ke arah barat daya. Kolom abu vulkanik teramati berwarna putih hingga kelabu. Pada erupsi ketiga, tinggi kolom letusan teramati sekitar 500 meter di atas puncak atau 4.176 mdpl, dengan kolom abu berwarna putih hingga kelabu ke arah selatan.
Gunung Semeru masih berstatus Siaga atau Level III, sehingga Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) merekomendasikan agar masyarakat tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 kilometer dari puncak. Di luar jarak tersebut, masyarakat juga diimbau untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terkena perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
Baca juga artikel kami tentang Gunung Semeru Hari ini Kembali Erupsi
Selain itu, warga juga diminta untuk tidak beraktivitas dalam radius lima kilometer dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar). Masyarakat juga diingatkan untuk mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan. (acs)
Comments 1