Malang, Suaragong – Perubahan siklus tidur tentunya terjadi saat bulan puasa ini. Beberapa orang pasti akan langsung tidur setelah menyantap sahur. Namun tahukah kamu, bahwa kebiasaan tersebut tidak baik untuk kesehatan? Melalui laman tempo.co yang mengutip dari website Universitas Muhammadiyah Surabaya, selama tidur hampir semua fungsi tubuh akan berhenti bekerja sementara. Terkecuali jantung, otak, dan juga paru-paru.
Hal tersebut membuat makanan tidak bisa dicerna jika langsung tidur. Tentunya proses pengolahan makanan tersebut membutuhkan waktu, yaitu kurang lebih tiga jam bagi sistem pencernaan.Dede Nasrullah selaku dosen Fakultas Ilmu Kesehatan UMS memperhatikan dampak yang ditimbulkan akibat kebiasaan tidur setelah sahur.
Dampaknya yaitu dapat menimbulkan refluks asam Gastro Esophageal Refluks Disease (GERD).
“Saat tertidur akan terjadi pelonggaran klep lambung sehingga menyebabkan asam lambung dalam perut mengalir balik ke bagian kerongkongan,” ucapnya (25/3/2023).
Gejala yang menunjukkan refluks tersebut biasanya tenggorokan panas, mual, bersendawa, panas di dada, hingga mulut terasa pahit. Tidak hanya itu, dampak selanjutnya dari tidur langsung setelah sahur yaitu penumpukan lemak.
Kalori yang didapat dari makanan sahur tersebut akan tersimpan menjadi lemak.Dampak lainnya yaitu serangan jantung.
“Orang yang mengonsumsi makanan berat dan langsung tidur maka akan menyebabkan peningkatan tekanan darah,” ujarnya.
Baca juga : Jangan Biarkan Anjing Peliharaan Tidur di Kasur Pemiliknya, Ini Alasannya!
Ia menambahkan apabila tekanan darah ini tak kunjung menurun serta berlangsung dalam waktu yang lama, maka dapat mengakibatkan penyakit jantung koroner, serangan jantung, hingga stroke.Dampak yang terakhir yaitu dapat mengakibatkan sembelit.
Posisi tidur yang berbaring akan menghambat proses pengosongan lambung. Apabila hal ini terjadi, maka akan memicu terjadinya sembelit atau kesulitan buang air besar. Karena pada umumnya, proses pengosongan lambung ini memerlukan waktu sekitar 2-3 jam setelah makan. (yun/man)