Malang, suara gong
Belum banyak yang tahu atau bahkan sekedar mendengar nama Seni Sandur. Jenis kesenian teater tradisional yang populer di Bojonegoro Tuban dan Jombang ini berbentuk drama tari dengan mengambil cerita lokal. Secara umum, kesenian teater ini tidak berbeda dengan teater tradisional lainnya yang bersifat sederhana dalam penyajiannya.
Dirilis dari suara gong.com, salah satunya adalah Tari Topeng Sandur Panji Arum yang ada di Desa Manduro, Kecamatan Kabuh, Jombang. Menurut Rifa’i pimpinan Sanggar Panji Arum, jika di Jombang hanya ada 3 group Sandur, tapi yang eksis hanya Panji Arum.
Dua group lainnya terkendala tidak adanya wiyaga atau pengrawit yang mengiringi pementasan Sandur. Yang dikeluhkan Rifa’i saat ini adalah belum maksimalnya peran Pemerintah Kabupaten Jombang dalam upaya melestarikan kesenian yang hampir punah ini.
“Saya berharap Pemerintah mau memperhatikan serta ikut melestarikan Seni Sandur ini dengan mementaskan di tingkat kabupaten, propinsi lebih bagus lagi di tingkat nasional,” harapnya, kamis (2/2/2023.
Sementara itu Sri Dwi Astuti, pengurus Forum Pamong Kebudayaan (FPK) Jatim yang hadir pada pergelaran Sandur Panji Arum di Balai Desa Manduro, mengatakan jika sangat layak kesenian ini ditampilkan dalam even berskala lokal, regional maupun nasional.
Menurutnya, Kesenian ini mengajarkan budi pekerti, tolong-menolong, dan tenggang rasa pada setiap pertunjukannya. Juga terdapat nilai-nilai di dalamnya seperti nilai edukatif, nilai moral, nilai keindahan, nilai religius, nilai hiburan dan nilai seni.
Dihubungi terpisah, Ki Bagong Sabdo Sinukarto Ketua FPK Jatim berharap, jangan sampai di Jawa Timur ada seni tradisi yang termarjinalkan hanya karena dianggap tidak layak jual. “Dukungan Dinas Teknis sangat diperlukan untuk tetap lestarinya kesenian daerah serta bisa memajukan kesenian agar punya daya tarik tersendiri, bukan membiarkan tersisih dan akhirnya mati”, pungkasnya.(ded)