Type to search

Malang Pemerintahan Pendidikan

Bus Sekolah Masih Dibutuhkan, Disdikbud Kota Malang Minta Kaji Ulang Integrasi Transjatim

Share
Disdikbud Kota Malang menegaskan bahwa keberadaan bus dan elf sekolah gratis masih sangat dibutuhkan oleh para siswa

SUARAGONG.COM – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang menegaskan bahwa keberadaan bus dan elf sekolah gratis masih sangat dibutuhkan oleh para siswa. Pernyataan ini disampaikan oleh Kepala Disdikbud Kota Malang, Suwarjana, menanggapi wacana penggunaan bus sekolah sebagai armada Transjatim di bawah kendali Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

Bus Sekolah Masih Diperlukan, Disdikbud Kota Malang Minta Wacana Integrasi Transjatim Dikaji Ulang

“Yang jelas, untuk Disdikbud sementara ini moda angkutan gratis bagi siswa itu masih dibutuhkan. Yang selama ini berjalan armadanya adalah bus dan elf sekolah,” ujar Suwarjana.

Menurutnya, armada tersebut telah beroperasi dengan sistem yang efisien. Setiap pagi sejak pukul 05.15 WIB, bus dan elf mengangkut siswa dari wilayah pinggiran menuju pusat kota dengan jalur tetap yang sudah ditentukan.

“Sudah ada jalurnya masing-masing. Sifatnya dari pinggiran ke kota supaya semua siswa bisa terangkut tepat waktu,” jelasnya.

Ia menambahkan, ketepatan waktu dan tanggung jawab para pengemudi menjadi faktor utama dalam keberhasilan layanan ini.

“Mulai jam 05.00 itu teman-teman driver sudah persiapan operasional untuk penjemputan anak-anak sekolah. Kalau misal ada macet atau kendala, driver akan turun langsung memberikan penjelasan ke pihak sekolah agar siswa tidak dianggap terlambat,” paparnya.

Baca Juga : Disdikbud Kota Malang Tanggapi Wacana Bus Sekolah Jadi Armada Transjatim

Khawatir Armada Bus & Elf Sekolah Jadi Armada Transjatim

Suwarjana khawatir jika bus dan elf sekolah dialihkan menjadi armada Transjatim, pengelolaannya akan berpindah ke Pemprov Jatim dan bisa mengganggu sistem yang sudah berjalan baik. “Kalau menjadi armadanya Transjatim, itu kan berarti di bawah kendali Pemprov. Mudah-mudahan pengoperasionalannya nanti bisa sama dengan yang sekarang sudah berlaku,” ujarnya.

Disdikbud juga menyayangkan apabila kebijakan tersebut diterapkan tanpa mempertimbangkan kebutuhan siswa. “Yang jelas iya, karena armada ini sangat dibutuhkan siswa. Ketepatan waktunya itu yang paling penting,” tegasnya.

Terkait alasan Dinas Perhubungan (Dishub) memilih bus dan elf sekolah sebagai opsi armada Transjatim, Suwarjana mengaku belum mendapat penjelasan resmi. “Kami belum tahu. Kemarin baru ada rapat sekali. Saya tidak bisa hadir langsung, jadi hanya menerima laporan,” sambungnya.

Ia menekankan, jika nantinya angkot akan difungsikan sebagai pengganti layanan antar-jemput gratis, maka perlu dilakukan peremajaan kendaraan. “Menurut saya, mudah-mudahan nanti angkotnya ada peremajaan. Karena kalau untuk mengangkut siswa, tentu keselamatan dan kenyamanan harus jadi prioritas,” tandasnya.

Disdikbud Kota Malang memastikan akan terus berkoordinasi dengan pihak terkait agar layanan transportasi pelajar tetap berjalan optimal tanpa mengurangi aksesibilitas dan kenyamanan siswa di Kota Malang.
(fat/aye)

Tags:

You Might also Like

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • sultan69
  • sultan69
  • sultan69
  • sultan69
  • sultan69
  • sultan69