Malang, Suara Gong. Pertamina resmi meluncuran produk Biodiesel B35. Hal ini sebagai komitmen Pertamina dalam menyediakan energi ramah lingkungan menuju ekonomi hijau. Produk B35 mempertimbangkan seluruh komponen seperti daya kendaraan, mesin, dan ruang bakar terutama menjadi percepatan energi. Peluncuran produk B35 ini sejalan dengan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia No. 208.K/EK.05/DJE/2022 tanggal 28 Desember 2022 perihal Implementasi Produk Biosolar-B35.
PT Pertamina Patra Niaga, melalui Regional Jawa Bagian Barat, melakukan penyaluran perdana biosolar sebesar 35%. Dengan implementasi pencampuran biodiesel/FAME (Fatty Acid Methyl Ester) yang Bahan Bakar Nabati (BBN) berbasis crude palm oil (CPO) sebanyak 35% (B35) ke dalam Bahan Bakar Minyak (BBM) Jenis Solar.
Pendistribusian di wilayah Regional Jawa Bagian Barat, sendiri, dilakukan di enam terminal. Yaitu Integrated Terminal Balongan, Fuel Terminal Tanjung Gerem, Fuel Terminal Cikampek, Fuel Terminal Bandung Group (Padalarang & Ujung Berung) dan Fuel Terminal Tasikmalaya.
Pola konsinyasi distribusi alternatif-emergency yang menyalurkan produk B30/B35 sesuai kebutuhan produk di end terminal. Untuk Integrated Terminal Jakarta, implementasi penyaluran perdana B35 diperkirakan tanggal 01 Agustus 2023.
Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat, Eko Kristiawan, menjelaskan, Pertamina telah mempersiapkan sarana penimbunan, penerimaan, blending dan quality control.
“Penggunaan Biosolar B35 sebagai percepatan energi yang inklusif, bersih, berkelanjutan serta mendorong investasi untuk mencapai Net Zero Emission sejalan dengan amanat Presiden Joko Widodo,” katanya dalam keterangan tertulis, Jumat (2/6/2023). (ind/eko)