SUARAGONG.COM – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus berupaya meningkatkan produktivitas produk susu ikan. Sebagai solusi untuk memenuhi kebutuhan gizi dan protein masyarakat Indonesia. Program ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam memerangi masalah kekurangan gizi dan protein. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2023. Diungkap bahwa rata-rata asupan protein masyarakat Indonesia hanya mencapai 62,3 gram per kapita per hari. Dimana hal tersebut masih di bawah negara-negara tetangga seperti Kamboja, Thailand, dan Filipina.
Dukungan Penuh KKP untuk Kembangkan Susu Ikan
Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Budi Sulistiyo, menyatakan bahwa angka ini jauh dari cukup untuk menciptakan generasi emas yang kuat dan cerdas. “Untuk mewujudkan generasi emas, kita memerlukan asupan protein lebih dari 100 gram per kapita per hari.” Ujarnya dalam acara Bincang Bahari di Jakarta, Selasa (17/9/2024) Kemarin. (Siaran Pers)
Salah satu langkah KKP untuk mendukung peningkatan asupan protein adalah dengan mempercepat pengembangan dan hilirisasi susu ikan. Produk ini diharapkan menjadi alternatif solusi untuk meningkatkan konsumsi protein masyarakat secara merata. Budi Sulistiyo juga menekankan bahwa susu ikan memiliki kandungan gizi yang dapat mendukung pertumbuhan otak. Termasuk dalam mengatasi stunting, yang masih menjadi masalah di Indonesia.
Dukungan Penuh dari KKP untuk Pengembangan Susu Ikan
KKP memberikan berbagai dukungan untuk memajukan industri susu ikan. Mulai dari penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI), kemudahan perizinan, hingga fasilitas bagi pelaku usaha. Hal ini untuk mendapatkan modal dan berkolaborasi dengan pemerintah daerah serta nelayan lokal sebagai penyedia bahan baku. Selain itu, KKP juga memfasilitasi pertemuan antara industri dan sumber bahan baku agar proses produksi lebih efisien.
Budi optimistis bahwa pengembangan usaha susu ikan akan memberikan dampak signifikan bagi ekonomi nasional, terutama bagi sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Selain itu, produk ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia, khususnya dalam hal kecerdasan, kekuatan fisik, dan daya tahan tubuh.
“Kami yakin bahwa pengembangan susu ikan akan berdampak besar dalam memerangi stunting, sekaligus meningkatkan ekonomi masyarakat melalui UMKM dan penyerapan tenaga kerja,” tambah Budi.
Teknologi Hidrolisat Protein Ikan (HPI) sebagai Solusi Inovatif
Founder Berikan Protein, Yogie Arry, turut mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya asupan protein. Berdasarkan data yang dimilikinya, sekitar 81 persen masyarakat Indonesia mengalami defisiensi protein. Padahal, Indonesia memiliki sumber protein yang melimpah dari ikan. Menurut data KKP, negara ini mengalami surplus ikan hingga 12 juta ton per tahun, yang berpotensi menjadi sumber protein terbaik.
Yogie menjelaskan bahwa inovasi susu ikan berbasis teknologi Hidrolisat Protein Ikan (HPI) adalah salah satu solusi untuk meningkatkan asupan protein masyarakat. Dalam sebulan, Berikan Protein mampu memproduksi 3.350.000 botol susu ikan, yang sebagian besar berasal dari ikan tangkapan nelayan tradisional. Kolaborasi dengan nelayan lokal ini tidak hanya membantu meningkatkan asupan protein nasional, tetapi juga memperkuat ekonomi sektor perikanan tradisional.
Peneliti Ahli Utama di PR BILD, BRIN, Prof. Ekowati Chasanah, menambahkan bahwa susu ikan tidak dimaksudkan untuk menggantikan susu sapi, tetapi sebagai tambahan yang menawarkan manfaat gizi khusus dari protein ikan. “Produk HPI menawarkan keunggulan nutrisi, seperti profil asam amino yang berbeda atau bioaktivitas yang tidak tersedia dari sumber protein lainnya,” jelasnya.
KKP: Susu Ikan sebagai Produk Inovatif dengan Potensi Besar
Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, menegaskan beberapa hal. Antaranya bahwa Hidrolisat Protein Ikan (HPI) akan menjadi faktor kunci dalam mengembangkan hilirisasi produk perikanan. Selain itu, Susu ikan dianggap sebagai produk inovatif yang menggabungkan manfaat kesehatan dengan diversifikasi produk olahan. Yang tidak hanya meningkatkan nilai tambah tetapi juga daya saing produk perikanan Indonesia di pasar domestik maupun global.
Dengan potensi besar untuk meningkatkan asupan protein masyarakat dan memperkuat sektor ekonomi, susu ikan menjadi salah satu solusi strategis bagi pemerintah dalam menciptakan masyarakat yang lebih sehat, tangguh, dan produktif. (Aye/Sg).
Baca Juga : Gaes !!! KKP Dorong Produksi Susu Ikan: Penuhi Gizi Masyarakat