Probolinggo, Suara Gong.
Kantor Cabang Memo X Grup, di Kota Probolinggo, menerima kunjungan dari perwakilan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Jawa Timur, Rabu (9/8/2023) pagi.
Drs. Slamet Zainul Arifin. MM, Bendahara Yayasan Jasmen PGRI Jatim, hadir bersama staf itu, diterima langsung Kacab Memo X, Henry Devriza.Ramah tamah PGRI dan Memo X pun berlangsung sekitar dua jam.
Banyak hal didiskusikan pimpinan PGRI dan Memo X. Di antaranya soal guru honorer Kota Probolinggo, yang lolos seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja PPPK. “Alhamdulillah 88 orang guru honorer sudah berstatus PPPK.
Baca Juga : Gaes !!! Kesempatan Bagi Yang Mau Jadi ASN Pemkab Malang Butuh 2.786 PPPK Baru
Itu semua usulan Kota Probolinggo. Kami berharap sekitar 300 honorer lainnya secara bertahap kedepan juga diangkat menjadi PPPK. PGRI masih terus berjuang melalui Pemkot Probolinggo,” ujar Slamet Zainul Arifin.
Saat ini, masih kata pria karib disapa Zainul itu, PGRI tengah mengusulkan pengangkatan guru honorer tanpa tes khusus masa kerja sejak 2005 hingga 2015.
“PGRI pusat mengusulkan agar mereka secara umum diangkat tanpa tes. Tapi menggunakan portofolio. Kami juga usulkan kenaikan tunjangan fungsional bagi honorer.
Saat ini tunjangan fungsional hononer 250.000/bulan dari pusat,” sambungnya. Tak ketinggalan, soal guru swasta yang ditarik pemerintah juga jadi bahan diskusi. Zainul, berharap, guru-guru swasta lolos PPPK dikembalikan ke asal sekolah.
“Hal guru swasta ini menjadi persoalan pusat. Sampai saat ini lembaga-lembaga swasta berteriak di samping kesulitan siswa juga guru kan akhirnya,” kata Zainul.
Kepala Cabang Memo X Grup, di Probolinggo, Henry Devriza, menyambut baik silaturahmi dimaksud.
“Kami berhasrat terus membangun komunikasi dan menjalin silaturahmi dengan pihak manapun. Termasuk PGRI,” katanya. (eko)