Malang, Suara Gong.
Suara keras sound system belakangan menjadi trend di Malang Raya. Ada yang menjadikan event semacam itu acara rutin karena mengundang banyak penonton.
Bahkan event dianggap menambah pundi perputaran roda perekonomian. Di sisi lain, ada pihak merasa terganggu dan ada aturan khusus dalam kegiatan semacam itu.Paling sering adalah event karnaval atau festival sound.
Biasanya diselenggarakan pihak desa dan kecamatan. Perizinan diurus sepenuhnya oleh penyelenggara.
Justru para pemilik sound yang diundang sebagai pihak yang meramaikan.Kendaraan bak terbuka maupun truk membawa dan membunyikan sound system semakin tren bahkan wajib dalam event. Waktu penyelenggaraan pun semakin panjang.
Baca Juga : Gaes !!! Joko Susilo Diberhentikan dari Kursi Pelatih, Milan Petrovic Siap Reunian Dengan Singo Edan
Bahkan waktu pelaksanaan sampai tengah malam karena rute maupun medan jalan.
Pro dan kontra tentang suara sound system pun terjadi. Masyarakat yang kontra memastikan perijinan sound system yang dinilai malah mengganggu. Bagaimana sistematika perijinan dan pihak yang memberi ijin. Pihak desa, Koramil, Polsek ataukah Dinas Lain.
Beberapa warga juga menuntut sosialisasi agar dilakukan oleh pihak RT dan RW jauh sebelum hari pelaksanaan. Namun yang Pro berdalih bahwa perputaran ekonomi dari festival sound sangatlah besar. Dampak ekonomi tersebut bisa dirasakan oleh berbagai kalangan.
Di sisi lain event penggunaan Sound system hanya pada hari tertentu dan faktor yang penting adalah memberi hiburan bagi mayoritas masyarakat. Para penonton, penyelenggara maupun peserta event dapat merasakan dampak positif dari penggunaan sound system walau banyak pula yang kontra. (ind/eko)