Malang, Suara Gong
Gempa berkekuatan 7,8 skala richter telah melanda Turki pada awal Februari ini. Setelahnya, terus terjadi berbagai gempa susulan yang membentang di sepanjang zona patahan yang pecah di Turki Selatan. Tergerak atas dasar kemanusiaan, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mengirim dua delegasinya untuk bergabung dengan Emergency Medical Team (EMT) Muhammadiyah Internasional untuk menjadi relawan ke Turki.
Salah satu relawan UMM bernama Rindya Fery Indrawan menjelaskan bahwa EMT ini merupakan tim gabungan dari Rumah Sakit (RS) dan lembaga muhammadiyah seluruh Indonesia. Dalam tugas relawan bencana ke Turki, EMT bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) dan juga Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Selain Fery, UMM juga mengirimkan satu delegasi lagi bernama Zakarija Achmat, S.Psi., M.Si.
“Di Turki rencananya kami akan membangun rumah sakit lapangan tipe dua dan dukungan psikososial bagi para korban yang terdampak. Sebelum berangkat, semua tim berkumpul di Jakarta untuk mendiskusikan lebih matang terkait perbekalan logistic dan medis yang akan dibawa ke Turki,” ungkap Indra.
Adapun lokasi yang mereka datangi adalah Kota Hassa yang terletak di Provinsi Hatay. Selain membantu baik dari segi fisik maupun psikis, mereka juga mendirikan rumah sakit darurat menggunakan tenda EMT tipe 2. Sampai hari ini, pembangunan tersebut masih terus dilaksanakan dengan rencana luasnya sekitar 2000 meter persegi.
Disampaikan Indra, para anggota akan menetap cukup lama di Turki. Ia sendiri akan berada di Turki hingga akhir Februari ini untuk membantu meringankan derita yang disebabkan oleh bencana. Mereka juga berupaya memberikan kebahagiaan melalui beragam kegiatan baik itu permainan maupun hiburan lain.
Terkait keterlibatan EMT menjadi relawan di Turki, Fery sapaannya menjalaskan bahwa EMT Muhammadiyah merupakan satu-satunya tim relawan yang telah tersertifikasi oleh World Health Organization (WHO) pada tahun 2020.
Dengan perginya tim EMT Muhammadiyah ini, diharapkan dapat memberikan kebermanfaatan kepada para warga yang terdampak. “Semoga keberadaan kami dapat menolong banyak orang di sana dan kami juga dapat kembali dengan selamat ke tanah air Indonesia,” pungkasnya mengakhiri. (*/red/man)