Suaragong.com – Kebijakan tarif kontroversial yang diterapkan oleh Presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mulai memberikan dampak signifikan. Dampak pada ekonomi global, terutama dalam kenaikan biaya pinjaman jangka panjang.
Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF), Kristalina Georgieva, menyatakan bahwa ketidakpastian kebijakan tarif perdagangan AS menyebabkan tekanan besar di pasar keuangan internasional, yang tercermin dalam lonjakan suku bunga jangka panjang di seluruh dunia. Meskipun suku bunga jangka pendek mengalami penurunan, Georgieva menyebutkan bahwa fenomena ini jarang terjadi dan mengindikasikan ketidakstabilan ekonomi.
Selama kampanye, Trump berjanji untuk mengenakan tarif tinggi pada negara-negara seperti China, Kanada, dan Meksiko, yang memicu kekhawatiran tentang gangguan pada rantai pasokan global. Kebijakan ini diperkirakan dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi dunia dan meningkatkan harga barang-barang pokok. Kepala Ekonom IMF, Pierre-Olivier Gourinchas, memperkirakan tarif tersebut dapat mengurangi output ekonomi global hingga 0,5%.
Negara-negara yang terhubung dalam rantai pasokan global, terutama di Asia, diperkirakan akan paling terdampak. Georgieva menambahkan, penguatan dolar AS dapat meningkatkan biaya pembiayaan, terutama bagi negara berkembang, dan memperburuk tekanan ekonomi di negara-negara berpendapatan rendah.
Baca Juga : IMF Proyeksikan Ekonomi Indonesia Tumbuh 5-5,1% pada 2024-2025
Jangan Lupa ikuti terus Informasi, Berita artikel paling Update dan Trending Di Media Suaragong !!!. Jangan lupa untuk ikuti Akun Sosial Media Suaragong agar tidak ketinggalan di : Instagram, Facebook, dan X (Twitter). (Fz/Sg).
Baca Juga Artikel Berita Lain dari Suaragong di Google News