Malang, Suara Gong
Situs purbakala yang terletak ditepi jalan, tepatnya di Dukuh Tawang, Desa Sukowilangun, Kecamatan Kalipare, Kabupaten Malang ini berada di depan pintu keluar Bendungan Sutami menjadi daya tarik sendiri untuk dilihat dari dekat dan dipelajari asal usulnya.
Berdasarkan penuturan Paito, pengelola situs proses ekskavasi dimulai pada tahun 2017 lalu. Situs ini merupakan peninggalan purbakala yang berbentuk petilasan. Sebagian kelompok masyarakat mensakralkan atas keberadaan situs Purbakala itu.
“Bisa dikatakan situs Lapak Selo ini merupakan situs purbakala, dikarenakan situs yang berbentuk batu ini asli goresan alam. Nah, karena hasil goresan alam, tentu mengandung yoni yang tak semua orang memahaminya,” ujarnya Selasa (24/1/2023).
![](https://suaragong.com/wp-content/uploads/2023/01/274f332d-b06d-48e5-b648-6ed92ac3a6ed-3-1024x461.jpg)
Kata Paito, keberadaan situs Lapas Selo sangat mudah dijangkau karena terletak dipinggir jalan, namun masih banyak orang yang belum tertarik untuk berkunjung. Mungkin karena situsnya berbentuk batu. Sebagian orang menganggap kurang menarik untuk dijadikan tempat selfi. Padahal Sebagian kelompok mensakralkan situ itu.
“Hanya hari-hari tertentu ada aktivitas di situs tersebut, seperti kegiatan jamasan yang diadakan setiap tanggal 17 Mulud (kalender Jawa),” tambah Paito. Selain situs Lapak Selo, pengunjung juga bisa menikmati pemandangan sekitar dengan landscape menara bendungan Sutami sekaligus beristirahat dibawah pepohonan yang rindang.
“Harapannya masyarakat dan pemerintah setempat ikut mensupport dan melestarikan situs ini sebagai pengingat dan pembelajaran bagi generasi mendatang tentang leluhurnya. Kami yakin bila dikaji lebih dalam, situs Lapak Selo dulu mungkin sebagai tanda perbatasan sebuah wilayah. Jadi diperlukan kajian ilmiah agar masyarakat yang datang bisa lebih paham akan keberadaan situ Lapak Selo itu,” pungkasnya. (dedi/man)