SURABAYA, SUARAGONG.COM – Pada Senin, 13 Januari 2025, Pj. Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, memimpin Apel Bulan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Nasional di Lapangan Prapat Kurung Perak, Surabaya. Acara ini bukan cuma seremoni biasa, tapi jadi momen penting buat ingetin semua pihak soal betapa krusialnya keselamatan dan kesehatan di dunia kerja.
K3 Itu Gak Cuma Buat Bulan K3 Doang Harus Terus Menerus!
Hal ini sejalan dengan tema Bulan K3 Tahun 2024 yaitu ‘Penguatan Kapasitas Sumber Daya Manusia dalam mendukung penerapan Sistem Manajemen K3 (SMK3) untuk meningkatkan produktivitas’.
Adhy Karyono bilang, Bulan K3 memang diperingati setahun sekali dilakukan pada tanggal 12 Januari hingga 12 Februari secara serentak di seluruh tanah air setiap tahunnya, tapi penerapan harusnya jadi kebiasaan setiap hari, bukan cuma fokus pas bulan Januari aja.
“Yang penting adalah kesadaran K3 ini terus jalan setiap hari, bukan cuma 1 bulan. Jadi seluruh pihak yang kerja bareng harus rutin siap siaga dan antisipasi, ini buat keselamatan semua,” tegasnya.
Baca juga: Kebijakan Tarif Trump Picu Kenaikan Biaya Pinjaman Global
Hak Semua Pekerja Biar Nyaman dan Produktif
Bukan cuma kewajiban buat perusahaan, tapi hak semua pekerja. Kalau pekerja merasa aman, sehat, dan nyaman, maka mereka bakal bekerja dengan lebih produktif.
“Kalau pekerja sudah aman, sehat, dan nyaman, pasti mereka bakal kerja dengan semangat tinggi,” jelas Adhy.
Ini adalah bagian dari perlindungan pekerja yang wajib diperhatikan oleh setiap perusahaan.
Baca juga: Ojol Muhammadiyah yang Siap Bersaing dengan Gojek dan Grab
Berperan Penting Buat Ekonomi Banyak Investor Tertarik!
Selain untuk keselamatan pekerja, pengaplikasian ini juga punya dampak besar buat ekonomi loh! Adhy bilang, dengan penerapan yang baik, investor bakal makin nyaman berinvestasi di Jatim. Kalau investasi tinggi, otomatis bakal ada lebih banyak lapangan kerja, dan akhirnya kesejahteraan masyarakat meningkat.
“Dengan investasi yang tinggi maka akan berimbas pada peningkatan penyerapan tenaga kerja, kalau naker kita kondusif dan sehat, maka dampaknya adalah tingkat kesejahteraan yang semakin bagus”, katanya.
Baca juga: Pemprov Jatim Gencar Cegah PMK
Kolaborasi Harus Terus Ditingkatkan Gak Bisa Kerja Sendiri!
Pj. Gubernur juga ngajak semua pihak buat bareng-bareng ningkatin budaya ini. Baik itu di tingkat provinsi, nasional, bahkan internasional. Semua pihak, baik dari sektor industri atau masyarakat umum, harus aktif dalam promosi dan penerapan K3 supaya Indonesia bisa mencapai tujuan “zero accident” alias gak ada kecelakaan kerja.
“Kami juga meminta seluruh laposan masyarakat baik masyarakat umum maupun industri, agar dapat berperan aktif dalam peningkatan pemasyarakatan. Sehingga, tercipta pelaksanaan K3 secara mandiri dan dapat mendukung arah kebijakan K3 nasional’, tuturnya.
“Dengan demikian, tujuan di Tahun 2025 ini juga merupakan bentuk nyata dukungan Pemprov jatim mendukung penuh kebijakan K3 nasional dari pemerintah pusat. Komitmen tersebut terbukti dengan diterimanya penghargaan Pembina K3 Terbaik Nasional untuk keenam kalinya berturut-turut sejak 2019 oleh Gubernur Jawa Timur.
Baca juga: Bank Jatim Serahkan Bantuan CSR
Pemprov Jatim Buktikan Komitmennya Dengan Penghargaan K3
Apel Bulan K3 ini juga jadi ajang pemprov Jatim buat nunjukkin komitmennya terhadap keselamatan kerja. Gubernur Jatim bahkan udah terima penghargaan Pembina K3 Terbaik Nasional selama 6 tahun berturut-turut sejak 2019. Tahun 2025 ini juga ada 736 penghargaan yang dibagikan, naik pesat dari 622 penghargaan di tahun sebelumnya. Penghargaan ini diberikan untuk perusahaan-perusahaan yang sukses menjalankan program K3 dengan baik.
Sebagai informasi, rincian penghargaan pada Apel Bulan K3 Tahun 2025 yaitu 368 penghargaan Zero Accident Award, 14 penghargaan Sistem Manajemen K3 (SMK3), 104 penghargaan program Pencegahan dan Penanggulangan HIV/AIDS (P2HIV-AIDS) dan 80 penghargaan Program Penanggulangan Tuberkulosis (P2 TB).
Selain itu, Pemprov Jatim juga ngasih santunan dan beasiswa dari BPJS Ketenagakerjaan buat ahli waris dua pekerja yang meninggal, sebagai bentuk kepedulian terhadap kesejahteraan pekerja dan keluarga mereka.
Bersama Kita Bisa Wujudkan Tempat Kerja yang Lebih Aman dan Sehat!
Akhirnya, Pj. Gubernur Adhy menegaskan bahwa tujuan utamanya adalah menciptakan tempat kerja yang aman, nyaman, dan bebas kecelakaan, sehingga bisa meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan seluruh masyarakat. Dengan sinergi dan kolaborasi, semoga budaya K3 di Jatim terus berkembang dan memberikan dampak positif bagi semua!
Selain itu, turut diserahkan secara simbolis santunan jaminan kematian dan beasiswa BPJS Ketenagakerjaan kepada dua orang ahli waris, masing-masing sebesar Rp 135.551.561 dan Rp 314.096.734,-(wahyu/dny)
Baca Artikel Berita Terupdate Lainnya dari Suaragong diGoogle News