Malang, Suaragong – Walikota Malang Drs H Sutiaji melanjutkan Safari Ramadan dihari ke 5. Kali ini walikota silahturahmi ke Masjid Miftahul Jannah Ahlus’sunnah Wal Jama’ah, jalan Danau Ranau No 6, Sawojajar, Kota Malang, Senin (27/3/2023). Dalam tausyiahnya, Walikota Malang Sutiaji kembali mengingatkan pada jamaah Masjid Miftahul Jannah tentang pemimpin. Kata dia, setiap orang harus jadi imam atau pemimpin. Dengan menjadi seorang pemimpin.
Maka akan jadi panutan orang lain.“Minimal jadi pemimpin untuk dirinya sendiri dan keluarganya. Ketika seseorang menempatkan dirinya menjadi seorang pemimpin. Maka sikapnya akan lebih berhati-hati. Baik tingkah lakunya, perkataan dan perbuatannya. Lantaran setiap tingkah lakunya akan dicontoh orang disekitarnya,” urai Sutiaji.Sutiaji menyatakan, ketika seseorang jadi imam.
Maka akan ditaati. “Supaya jadi imam yang ditaati maka harus bersikap yang baik,” urai dia. Berikutnya walikota menyinggung soal imam di keluarga.Katanya, Ketika sesorang suka pada orang lain. (Laki-laki suka pada seorang perempuan, Red). Sebaiknya segera diresmikan dalam hubungan pernikahan.
Dengan begitu sang suami bisa menjadi imam istrinya, anak-anaknya dan orang disekitarnya.Nah Ketika sudah menjadi imam bagi keluarganya. Maka mau tidak mau, suka tidak suka. Seorang imam harus menjadi teladan dan selalu berusaha menjadi orang baik.
Lantaran perbuatannya akan dicontoh istri, anak dan anggota keluarga lainnya. “Ini sebuah missal, ada imam masjid memakai kaos bertuliskan mie instan. Karena yang memakai seorang imam. Pasti membuat gaduh jamaahnya. Lantaran kaosnya dilihat langsung oleh jamaahnya. Beda lagi kalau yang memakai kaos jamaahnya.
Pasti tidak membuat heboh. Maka kesimpulannya, setiap orang khusunya laki-laki harus menjadi imam yang baik untuk dirinya sendiri, keluarga dan lingkungannya. Karena setiap perbuatannya akan ditiru dan diamati serta diawasi orang disekitarnya,” urai dia.
Selain menyinggung masalah imam/pemimpin. Walikota Malang Sutiaji juga menyinggung masalah nikmat syukur pada Allah SWT. Dalam bulan suci Ramadan ini, setiap orang/ khususnya umat muslim diberi sebuah kenikmatan luar biasa oleh Allah SWT. Maka saying Ketika nikmat rasa syukur disia-siakan begitu saja.
“Allah SWT memiliki sifat Arohman dan Arohim. Khususnya di bulan suci Ramadan ini. Mari kita banyak bersyukur, seraya bermunajat pada Allah SWT. Agar kehidupan kita diberikahi Allah SWT dan mati dalam keadaan Khusnul Khotimah. Amin ya robal alamin,” tandasnya.
Sebelumnya, kedatangan Wali Kota Malang Sutiaji ke Masjid Miftahul Jannah Ahlus’sunnah Wal Jama’ah ternyata untuk kesekian kalinya karena sebelum menjabat Wakil Walikota Malang maupun Wali Kota Malang sering melaksanakan kunjungan ke Masjid Miftahul Jannah Ahlus’sunnah Wal Jama’ah Setibanya di Masjid Miftahul Jannah Ahlus’sunnah Wal Jamaah Sutiaji bersama rombongan disambut Ketua Takmir Masjid Miftahul Jannah Ahlus’sunnah Wal Jama’ah Drs. H. Amin Sidiq M.Pd didampingi Ketua PRNU Griya Malang Satekit (GMS) Drs Wazir Al Adenan teman sekolah Sutiaji saat kuliah di UIN Malang.Pada kesempatan itu Wali Kota Malang Sutiaji memberikan siraman rohani usai shalat tarawih berjamaah diawali dengan sholat Isya berjamaah.
Baca juga : Safari Ramadan Walikota Malang di Masjid Hidayatul Muhtadin Wonokoyo
Dalam sambutannya Ketua Takmir Masjid Miftahul Jannah Ahlus’sunnah Wal Jama’ah Drs. H. Amin Sidiq M.Pd menyampaikan, terima kasih atas kehadiran bapak kita Wali Kota Malang Sutiaji banyak yang telah beliau berikan ke masjid kami yang berdiri sejak tahun 1993 dan selesai tahun 1995.
Lahan masjid ini, kami minta ke Perumnas dulu tempat buang sampah ukuran pertama masjid 9 kali 9. Kini kami tengah membangun menara insyaallah beberapa bulan ini selesai. Masjid Miftahul Jannah Ahlus’sunnah Wal Jama’ah mengandung masjid yang ada di Demak sebagai masjid Walisongo. (*/hms/fik/man)