Jakarta, Suara Gong. Jalur pejalan kaki di Semenanjung Ujung Kulon, Banten, resmi ditutup guna melindungi habitat Badak Cula Satu atau Badak Jawa. Penutupan jalur wisata trakking atau jalan kaki mulai berlaku efektif pada 1 November 2023 hingga batas waktu yang tidak ditentukan.
Penutupan dilakukan untuk pemulihan ekosistem sekaligus perlindungan habitat Badak Jawa yang masuk dalam kategori Merah dalam daftar International Union for Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN).
Baca Juga : Gaes !!! Tabrakan Kereta Bangladesh, 17 Nyawa Melayang
“Pengamatan kami sejak tahun 2020, menunjukkan bahwa aktivitas badak sudah sangat jarang ditemui di jalur-jalur trek wisata dan bergeser ke lokasi yang lebih aman, sementara habitat Badak Jawa hanya ada di Semenanjung Ujung Kulon,” ujar Ardi Andoni, Kepala Balai TNUK, dalam keterangan resminya.
TNUK menjadi habitat terakhir badak cula satu di dunia, luasnya mencapai 105.694,46 Ha. Badak Jawa juga diklasifikasikan sebagai jenis satwa dilindungi berdasarkan Peraturan Menteri (Permen) Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia, Nomor P.106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018, tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa yang Dilindungi.
Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, Badak Jawa membutuhkan daerah jelajah tertentu dan menentukan pola perilaku di alam. Sehingga Badak Bercula Satu cenderung menghindari jalur-jalur yang berpotensi sering dilewati untuk beraktivitas.
“Badak Jawa salah satu satwa yang paling pemalu dan sangat menghindari manusia. Bukan hanya bertemu langsung, juga menghindari jejak manusia, bau, dan suara manusia serta bekas aktivitas manusia lainnya,” terangnya.
Wilayah semenanjung Ujung Kulon ditutup total, hanya peneliti saja yang bisa masuk ke daerah tersebut. Sehingga meminimalisir kegiatan manusia di habitat asli badak bercula satu. ( ind/man)