Malang, Suaragong – Bicara tentang batik,rasanya kurang lengkap tanpa mengulas Andis Batik yang terletak di Desa Druju Kecamatan Sumbermanjing Wetan Kabupaten Malang. Batik Druju belum ada yang menyamainya, karena tidak biasa dalam pembuatannya bahan kain dijahit lebih dahulu menjadi busana,kemudian didesain dan berlanjut proses pembatikannya.Itulah ciri khas perusahaan batik yang dikelola oleh pasangan suami istri Edy Subagyo dan Sumardijanti SE ini sekitar 27 tahun silam.
Dengan ciri khas tersebut, penjualan batik Druju hingga tembus mancanegara. Seperti apa awal berdirinya batik yang populer dengan nama Andis Batik Druju ini? Berikut ulasan suaragong.com.
“Untuk pemasaran batik Druju sudah tembus dibeberapa negara seperti Italia, Singapore, Amerika Serikat,Afrika,China, Malaysia dan Eropa”, terang Sumardijanti SE selaku perintis dan pengelola batik Druju.
Kata alumni Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya tahun 1989 ini, untuk omzet penjualan selama menjelang tahun 2024 saat ini mencapai sekitar 1200 helai. Jumlah itu terdiri dari berbagai jenis, mulai dari batik cap, kombinasi antara cap dan tulis dan batik tulis dengan harga mulai dari Rp 3juta hingga Rp 35 juta.
Lebih jauh, wanita yang karib disapa Antik ini juga menjelaskan,ikhwal melejitnya batik Druju ini hingga tembus ke mancanegara ini, yaitu atas kerjasama dengan warga asing atau bayer di Bali. “Mereka memasarkan batik kami dengan membuka butik di negaranya.Untuk mengetahui perkembangan bisnis disana,saya juga pernah di undang oleh beberapa rekan bisnis di luar negeri”,ungkap Antik mengenang.
Menurut pengusaha batik asal Solo ini,bisnis membatik bukan karena meneruskan usaha warisan,tetapi itu karena kecintaannya terhadap batik. Itu tercermin dari kecintaan orang tuanya yang suka membatik dan itu hanya untuk dipakai sendiri. Selain kecintaan terhadap batik, ia termotivasi untuk menciptakan sesuatu yang menjadi ciri khas Kabupaten Malang terutama motif batik khas Kabupaten Malang.
Karena batik yang dihasilkan Antik bagus, membuat mitra kerjanya puas dan berani memperkenalkan serta memasarkan ke teman-temanya seperti dari Italia, Jepang, Perancis, Amerika dan beberapa negara lain.
Dengan kualitas tersebut,nama Atik Subagyo sudah tidak asing lagi di kancah seni batik lokal sampai internasional. Pasalnya, dia adalah pioner seni batik di Desa Druju, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, sejak 1996 silam. (sur/man).