Malang, Suara Gong. Rencana penertiban pedagang kaki lima (PKL) di jalan utama area Stadion Kanjuruhan masih dikaji. Salah satu titik relokasi yang cocok untuk para pedagang diusulkan di sebelah selatan stadion, tepatnya didekat kolam renang.
“Walaupun sebenarnya ini masih tarik ulur dengan para pedagang,” kata Plt Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Malang Rabu (17/10/2023) kemarin saat ditemui wartawan Suara Gong di Pendopo Agung Kabupaten Malang.
Karena, setelah proses renovasi Stadion Kanjuruhan rampung, dan berstandar FIFA (Federation Internationale de Football Association), tidak ada lagi PKL berjualan di sana. Artinya dilarang berjualan di sepanjang jalan dan pintu masuk Stadion Kanjuruhan.
Baca Juga : Gaes! 22 Tahun Usia Kota Batu, Investasi Capai Rp 1,1 Triliun
“Sehingga kenapa kita geser ke belakang? Ini bagian dari uji coba. Kedepan stadion sudah beroprasi mereka (PKL) memang tidak boleh berada di depan,” katanya.
Sebelumnya, dikabarkan ada dua opsi yang telah diusulkan menjadi tempat relokasi. Yakni area belakang Stadion Kanjuruhan, dan area Pasar Sumedang.
Namun, kami berpikir, imbuh Mando, dirinya lebih mengenbangkan dengan menambah lahan di tahun 2025. Kemudian akan membebaskan 9 ribu lahan untuk dijadikan relokasi PKL, dan tempat parkir.
“Karena kalau berstandar FIFA parkir tidak boleh di luar area stadion. Kita punya lahan 4 ribu yang terpisah kalau bisa itu dibebaskan kurang lebih 9 ribu itu nanti jadi lahan parkir,” ujarnya.
Kemudian ditambahkan lagi food court untuk PKL. Dan itu nanti, terang Mando, ada pembatas khusus, sehingga yang masuk ke dalam stadion adalah mereka yang sudah bertiket.
“Nah ini verifikasi pertama, verifikasi kedua range radius 300 meter dari stadion memang sudah bertiket, sehingga kedepan kita sudah tidak menjual tiket di tempat, semua serba online,” pungkas Mando yang juga menjabat Kasatpol PP Kabupaten Malang. (nif/eko).