Malang, Suaragong – Dalam waktu dekat ini bangunan Taman Krida Budaya Jawa Timur yang berlokasi di Jalan Soekarno-Hatta, kota Malang bakal dibangun menjadi hotel berbintang sekaligus menjadi sentra kuliner.
Gedung ini aset Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Kepala Disnaker-PMPTSP Kota Malang, Arif Tri Sastiawan menjelaskan, kalau rencana itu terealisasi efek ekonominya akan dirasakan oleh Kota Malang. Saat ini Pemprov Jatim sedang dalam tahap penjajakan dengan investor dari Jakarta.
“Sudah ditanyakan untuk Taman Krida, sekarang masih proses di provinsi. Entah itu kerjasama pemanfaatan atau apa itu masih negosiasi di pihak Provinsi,” jelas Arif. Jadi pihak ketiga sudah dipilih, Disnaker-PMPTSP akan memfasilitasi segala perizinan yang ada.
Yakni Online Single Submission (OSS), Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (KKPR), Analisis Dampak Lalu Lintas (Andalalin) hingga Persetujuan Bangunan Gedung (PBG). Kemudian masyarakat akan dilibatkan dalam Analisis Dampak Lingkungan (Amdal) sehingga segala masukan dapat dipertimbangkan. Pihaknya mengungkapkan bahwa adanya hotel baru ini di Kota Malang dapat membantu terget investasi sebesar Rp 1,4 miliar di tahun 2024. Karena di tahun 2013 Kota Malang mencapai target investasi sebesar Rp 2,7 triliun.
“Kalau Pemkot Malang, selama itu sesuai dengan legal dan sudah syaratnya, peruntukan lahannya di situ pasti kita bantu. Memang itu jadi salah satu target Kota Malang untuk membuka investasi sebesar-besarnya ,” ucapnya.
Ide Lama Pj Wali Kota
Pihaknya mengungkapkan bahwa ide untuk mengembangkan Jalan Suhat telah muncul sejak Wahyu Hidayat menjabat sebagai PJ Wali kota Malang. Harapannya Pj Walikota Malang ini dapat dijadikan seperti kayutangan jilid kedua yang ada di Suhat dan diarahkan untuk gen z.
“Wisata milenial di Jalan Suhat sudah jauh direncanakan ketika Pak Wahyu diberi amanah jadi Pj Wali Kota Malang. Baliau berkeinginan dan punya ide untuk membuat kawasan Suhat menjadi Kayutangan jilis dua,” imbuhnya.
Lebih lanjut, harapannya dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi terutama di suhat. Mulai dari kuliner, fashion, kafe, dan hotel yang masih belum ada di sana. Pasalnya di sana menjadi pusat mahasiswa di Kota Malang. (acs)
Comments 1