SUARAGONG.COM – Dalam upaya membekali calon guru dengan kompetensi mengajar Al-Qur’an yang baik, Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Hasyim Asy’ari (Unhasy) bekerja sama dengan Ummi Foundation dan Ummi Jombang mengadakan sertifikasi guru Al-Qur’an gelombang 2 menggunakan metode Ummi. Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, dari Sabtu hingga Senin (01-03/02/2025) di Gedung A Unhasy.
Sebanyak 80 mahasiswa-mahasiswi dari program studi Pendidikan Agama Islam, Pendidikan Guru MI, dan Pendidikan Bahasa Arab mengikuti kegiatan ini. Mereka terbagi dalam dua kelompok dan menjalani serangkaian pelatihan serta ujian sertifikasi untuk meningkatkan keterampilan dalam mengajarkan Al-Qur’an.
Khoirul Umam, Kaprodi Pendidikan Agama Islam (PAI), menjelaskan bahwa dari total peserta yang terdaftar, beberapa tidak dapat hadir. Sertifikasi ini diwajibkan bagi sekitar 200 mahasiswa dari tiga program studi tersebut, dan hasil kelulusannya akan dicek di akhir kegiatan. Bahkan, hingga wisuda nanti, mahasiswa akan diminta menunjukkan keikutsertaan mereka dalam sertifikasi ini sebagai syarat kelulusan.
Baca juga: Kanwil Kemenkum Jatim Resmikan Klinik Kekayaan Intelektual di Ponpes Tebuireng Jombang
Pentingnya Memahami dan Mengajarkan Al-Qur’an
Dekan FAI, Dr. Jasminto, M.Pd.I., M.Ag., dalam sambutannya menekankan pentingnya kegiatan ini sebagai bekal bagi mahasiswa, tidak hanya untuk dunia tetapi juga akhirat.
“Mengajarkan Al-Qur’an, meskipun hanya lafadznya, memiliki nilai spiritual yang besar. Forum yang fokus pada pembelajaran dan pengajaran Al-Qur’an akan lebih kuat secara spiritual,” ujarnya.
Jasminto juga menjelaskan bahwa memahami Al-Qur’an harus dimulai dengan membaca lafadznya dengan benar. Ia menambahkan bahwa setiap lafadz yang diajarkan kepada anak-anak akan menjadi saksi di akhirat.
“Seorang guru yang baik harus mampu menyatukan perannya sebagai pendidik dengan peran sebagai orang tua secara emosional,” jelasnya.
Fauqi Alie, S.Pd., perwakilan dari Ummi Jombang, menyebutkan bahwa menjadi guru ngaji adalah investasi akhirat yang tidak akan putus pahalanya.
“Seorang murobbi adalah sosok yang selalu belajar tanpa henti,” katanya.
Sesi pelatihan dibuka oleh Zuly Ahsanul Bariyyah, S.Pd., yang mengajak peserta untuk menata niat dalam mengikuti sertifikasi ini.
“Tujuan utama kita adalah membangun generasi Qur’ani,” ungkapnya.
Acara ini juga dihadiri oleh sejumlah tokoh akademik dan praktisi pendidikan, termasuk Dr. Jasminto, M.Pd.I., M.Ag., Dr. H. Khoirul Umam, M.Pd.I., Syaichul Anshori, S.H.I., Zuly Ahsanul Bariyyah, S.Pd., A. Fauqi Alie, S.Pd., serta Devi Anjasari, S.Pd. (rfr)
Baca Berita Terupdate lainnya melalui google news