SUARAGONG.COM – Dalam dunia hardcore dan metalcore, Terror berdiri sebagai monumen energi tanpa henti dan intensitas yang tak tergoyahkan. Didirikan pada tahun 2002, band ini telah berkembang melalui berbagai perubahan formasi dan pergeseran gaya. Sambil tetap mempertahankan komitmen pada suara agresif mereka. Perjalanan mereka melalui scene musik underground. Mencerminkan sejarah yang kaya akan kolaborasi, ketahanan, dan inovasi.
Terror Hardcore : Intensitas Yang Tak Tergoyahkan
Sebelum Terror mencuri perhatian di komunitas hardcore. Anggotanya sudah lama terlibat dalam scene tersebut. Vokalis Scott Vogel memulai karirnya dengan band-band seperti Slugfest dan Despair. Sebelum bergabung dengan Buried Alive di Buffalo, New York, pada pertengahan 1990-an. Pengalaman awalnya membentuk gaya vokal kasar yang kemudian menjadi ciri khas Terror. Drummer Nick Jett dan mantan gitaris utama Todd Jones juga berkontribusi pada genre hardcore melalui Carry On. Sebuah band yang dikenal dengan rilisnya yang berpengaruh di Bridge Nine dan Teamwork Records. David Wood dari Richmond, Virginia, dikenal dengan vokalnya yang kuat di Down to Nothing, dan Carl Schwartz, mantan anggota Sworn Vengeance, bergabung untuk membentuk suara khas Terror.
Sederet Album Terror
Terobosan besar band ini terjadi dengan peluncuran album “Live by the Code” pada April 2013. Setelah penundaan dari tanggal rilis asli 2012. Album ini, yang didistribusikan oleh Victory Records dalam format CD dan Reaper Records dalam format vinyl. Menandai debut Terror di Billboard 200, mencapai posisi No. 121. Album ini terjual 3.177 kopi dalam minggu pertamanya. Dan meraih posisi di chart Heatseekers dan Independent Albums, masing-masing di No. 1 dan No. 28. Kesuksesan “Live by the Code” didorong oleh serangkaian enam video musik. Termasuk lagu-lagu seperti “Live by the Code” dan “The Most High,”. Yang mana menangkap energi live band dan beresonansi dengan penggemar setia mereka.
Mengikuti momentum ini, Terror memasuki studio pada 3 Januari 2015, untuk merekam album penuh keenam mereka, “The 25th Hour.” Dirilis oleh Victory Records, album ini diumumkan untuk pre-order pada 30 Juni 2015, dengan tanggal rilis ditetapkan pada 7 Agustus. Single “The Solution” diputar perdana secara eksklusif di Noisey, mencerminkan komitmen band untuk tetap terhubung dengan penggemar mereka melalui platform digital yang inovatif.
Evolusi Terror
Evolusi Hardcore Terror berlanjut dengan rilis “Total Retaliation” pada 28 September 2018. Album ini menandai babak baru dalam diskografi band, menunjukkan kemampuan mereka untuk beradaptasi dan menyempurnakan suara mereka sambil tetap setia pada akar hardcore mereka. Dedikasi band terhadap karya mereka semakin diperlihatkan pada Maret 2021 dengan peluncuran “Trapped in a World.” Proyek ini melihat band merekam ulang beberapa lagu klasik mereka secara langsung di studio, sebagai penghormatan pada sejarah mereka yang kaya dan bukti relevansi mereka yang bertahan dalam scene hardcore. “Trapped in a World Sessions” ini juga mempertemukan kembali band dengan gitaris utama pendiri Todd Jones, yang mengawasi produksi dan berkontribusi pada bagian gitar. Jones mempertahankan perannya ini untuk album kedelapan band, “Pai.”
Dengan perjalanan yang penuh warna ini, Terror terus menjadi kekuatan dominan dalam scene hardcore, menggabungkan kekuatan masa lalu mereka dengan inovasi kontemporer untuk menciptakan musik yang tetap relevan dan berenergi tinggi. (Ind)