Banyuwangi, Suaragong – Jelang lebaran petani buah naga bisa tertawa alias hatinya berbunga-bunga. Pasalnya harga buah naga melejit tembus Rp 15 ribu perkilonya. Sebelum Ramadhan, harga buah naga dipasaran Rp 5 ribu perkilonya, kini pada pertengahan bulan Ramadhan naik dua kali lipat. Naiknya harga ini menjadi berkah bagi para petani di bulan Ramadan.
Petani buah naga, Peni Himawan (41) warga desa Kedungasri, Kecamatan Tegaldlimo, Banyuwangi mengatakan naiknya harga sudah dinanti oleh Petani untuk meraup hasil yang sangat signifikan.
“Alhamdulillah, naiknya harga buah naga ini, saya bisa menikmati hasilnya,” kata Peni sembari tersenyum, Kamis (6/4/2023). Ia menjelaskan, naiknya harga buah berwarna merah itu sejak awal Ramadhan. Naiknya harga buah tersebut secara berangsur-angsur hingga saat ini tembus Rp 15 ribu.
“Sebelum Ramadan harga buah naga masih berkisar di Rp 5 ribu sampai Rp 6 ribu. Kemudian perlahan naik ke Rp 7 ribu, Rp 9 ribu, Rp 10 ribu dan terakhir menjadi Rp 15 ribu,” bebernya. Naiknya harga buah naga hingga tiga kali lipat ini, petani mampu meraup keuntungan yang cukup besar. Menurutnya, petani sekali panen mencapai 1,3 ton. “Berkah Ramadhan mas, petani bisa tersenyum. Apalagi menjelang lebaran, bisa berbagi rejeki dengan masyarakat,” ujarnya.
Baca juga : TNI, Polri, dan Aremania Bersihkan Masjid Sambut Ramadan
Tingginya harga buah naga ini kata Peni dikarenakan banyaknya permintaan, sedangkan stoknya barang di pasaran.Menepisnya stok buah naga dipasaran dipicu peralihan musim normal masa panen buah naga. Untuk mensiasati peralihan musim ini, petani buah naga di Banyuwangi beralih ke sistem lampu. “Kalau bertani secara alami, jelas tidak bisa panen.
Untuk mensiasati musim peralihan, petani memakai memakai cara dengan cara penerangan memakai lampu. Dengan sistem ini petani bisa merasakan hasilnya. Apalagi, harga buah naga terus melambung,” paparnya. (*/kur/man)