SIDOARJO, SUARAGONG.COM – KB-TK Al-Muslim Waru Sidoarjo menjadi sekolah pertama yang memulai kunjungan pembelajaran kebencanaan di Taman Edukasi Bencana BPBD Jawa Timur. Kunjungan ini dilaksanakan pada Senin, 6 Januari 2025, dengan diikuti oleh 63 siswa TK B beserta 7 tenaga pengajar pendamping. Kegiatan tersebut tidak hanya bertujuan untuk memperkenalkan anak-anak pada konsep kebencanaan. Tetapi juga memberikan pengalaman langsung mengenai bagaimana menghadapi bencana melalui berbagai fasilitas edukasi yang tersedia.
Pembelajaran Kebencanaan melalui Mobil Edukasi dan Tenda Pendidikan Bencana
Selama kunjungan, para siswa diajak untuk mengikuti pembelajaran kebencanaan yang disajikan secara interaktif dan menyenangkan. Mereka pertama-tama diberi kesempatan untuk belajar melalui Mobil Edukasi Penanggulangan Bencana (Mosipena). Di dalam mobil edukasi ini, para siswa dapat memahami berbagai jenis bencana dan cara penanggulangannya dengan cara yang mudah dipahami untuk usia mereka. Selanjutnya, mereka juga mengenal lebih jauh tentang bencana melalui Tenda Pendidikan Bencana (Tenpina), yang dilengkapi dengan berbagai alat peraga yang menggambarkan situasi bencana secara nyata.
Baca juga: Bank Jatim dan Polinema Membangun Generasi Siap Hadapi Tantangan Global
Simulasi Gempa dan Layanan Game Interaktif
Salah satu kegiatan yang paling menarik bagi para siswa adalah kesempatan untuk mencoba simulator gempa yang ada di fasilitas BPBD Jatim. Para siswa dapat merasakan pengalaman simulasi gempa dengan kekuatan antara 4 hingga 7 MMI. Memungkinkan mereka untuk merasakan secara langsung bagaimana sensasi saat terjadinya gempa bumi.
Selain itu, mereka juga diberi kesempatan untuk mencoba beberapa layanan game interaktif yang menggunakan teknologi touch screen. Bertujuan untuk mengajarkan langkah-langkah penanggulangan bencana dengan cara yang menyenangkan dan mudah dipahami oleh anak-anak.
Baca juga: Menkomdigi Meutya Hafid: Dorong Internet Sehat di Madrasah dan Pesantren
Ucapan Terima Kasih dari Koordinator Pendamping dan BPBD Jatim
Siti Umroh M.Pd, Koordinator tenaga pengajar Pendamping dari KB-TK Al-Muslim, mengungkapkan rasa terima kasihnya atas sambutan dan pembelajaran yang diberikan oleh BPBD Jatim. Ia menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat berkesan bagi anak-anak didiknya, karena mereka bisa merasakan langsung bagaimana kondisi saat terjadi bencana. Fasilitas yang lengkap dan kontekstual ini memungkinkan anak-anak untuk merasakan emosi seperti takut, cemas, dan bahkan menangis, yang merupakan bagian dari pengalaman bencana yang sesungguhnya.
“Fasilitasnya lengkap dan sangat kontekstual. Jadi para siswa bisa merasakan takut, cemas dan menangis seperti saat terjadi bencana,” ujarnya.
Sementara itu, Gatot Soebroto, Kepala Pelaksana BPBD Jatim, juga menyampaikan apresiasi atas kunjungan yang dilakukan oleh KB-TK Al-Muslim di awal tahun 2025. Berdasarkan data dari BPBD Jatim, jumlah kunjungan ke Tenpina pada tahun 2024 mencapai 4.741 orang. Melibatkan berbagai kelompok usia mulai dari siswa TK, SD, SMP, hingga mahasiswa serta berbagai lembaga dan instansi dari Jawa Timur maupun luar provinsi. Dengan tambahan fasilitas simulator gempa dan ruang VR, Gatot optimistis jumlah kunjungan akan semakin meningkat pada tahun 2025.
“Dengan adanya tambahan fasilitas simulator gempa dan ruang VR, kami yakin jumlah kunjungan pada tahun ini akan semakin meningkat,” ujar Gatot optimistis. (wahyu/dny)